Paus Sebutkan Bronkitis sebagai Alasan Dia Melewatkan Berbicara kepada Audiens di Vatikan

Paus Fransiskus pada hari Jumat memilih untuk tidak membacakan pidato yang sudah disiapkan, menyesalkan “sedikit bronkitis,” dan malah menyampaikan ucapan beliau dalam bentuk tertulis kepada delegasi pakar komunikasi agama Prancis yang berkumpul di Vatikan, sambil menambahkan beberapa kata spontan.

Ini adalah kedua kalinya dalam beberapa bulan terakhir bahwa Fransiskus, yang berusia 87 tahun, menunjukkan tanda-tanda sakit saat pertemuan reguler. Pada bulan November, beliau menyebut memiliki pilek ringan dan menyampaikan ucapan tertulis — bukan secara verbal — kepada sebuah delegasi rabi Eropa.

Kesehatannya telah membuat para pengamat dan umat beriman khawatir dalam beberapa tahun terakhir, karena beliau telah dirawat di rumah sakit di Roma sebanyak tiga kali, termasuk salah satunya karena bronkitis pada bulan Maret tahun lalu.

Video yang dirilis oleh Vatikan pada hari Jumat menunjukkan Fransiskus berjalan perlahan masuk ke sebuah ruangan Vatikan yang megah dengan bantuan tongkat yang sering digunakannya dan duduk di kursi.

“Saya ingin membaca seluruh pidato, tetapi saya mengalami masalah,” kata Fransiskus sambil tersenyum, dengan napas berat. “Saya mengalami sedikit bronkitis dan tidak bisa berbicara dengan lancar.”

Saat petugas Vatikan menyebarkan salinan pidato paus kepada para peserta, beliau menambahkan beberapa kata spontan dan memimpin doa serta memberikan berkat.

Sebelum bertemu dengan delegasi Prancis pada hari Jumat, Fransiskus berbicara dengan sekelompok profesional muda dan perwakilan dari sebuah lembaga Katolik yang mempromosikan hubungan antara Gereja Katolik Roma, Ortodoks, dan Ortodoks Oriental.

Meskipun mengalami bronkitis, Fransiskus, yang kehilangan sebagian paru-parunya dan mengalami masalah lutut dan sakit pinggang dalam beberapa tahun terakhir, tampak bersemangat pada hari Jumat.

Namun, kesehatannya telah menjadi perhatian yang meningkat sejak beliau menjalani operasi besar pada tahun 2021 untuk mengangkat sekitar 13 inci usus besarnya setelah peradangan menyebabkan penyempitan kolonnya. Pada bulan Maret 2023, beliau menghabiskan beberapa hari di rumah sakit Policlinico A. Gemelli di Roma untuk mengobati bronkitis. Beberapa bulan kemudian, pada bulan Juni, beliau menjalani operasi lain untuk mengangkat sumbatan usus akibat operasi sebelumnya. Beliau menghabiskan sembilan hari di rumah sakit.

“Saya mohon maaf,” kata paus kepada para pakar komunikasi Prancis pada hari Jumat. “Saya akan menyapa kalian satu per satu, karena saya tidak perlu bicara untuk menyapa kalian. Saya melakukannya dari hati.”