Pejabat Mengungkapkan 7 Personel AS Terluka dalam Serbuan Irak yang Membunuh 15 Anggota ISIS

Pasukan militer Amerika Serikat dan Irak melakukan serangan di barat Irak yang menargetkan para pemimpin ISIS dan membunuh 15 militan ISIS, kata Komando Sentral AS dalam sebuah pernyataan.

Tujuh anggota dinas militer AS yang ikut dalam operasi dini hari pada Kamis pagi terluka atau mengalami cedera dalam operasi yang lebih besar, menurut pejabat pertahanan yang mengatakan semua anggota dinas itu dalam kondisi stabil.

Pasukan Komando Sentral AS dan Pasukan Keamanan Irak melakukan serangan bersama di Barat Irak pada beberapa jam awal 29 Agustus, yang mengakibatkan kematian 15 anggota ISIS,” pernyataan dari Komando Sentral AS yang dikeluarkan Jumat malam mengatakan.

lambang Pentagon di Ruang Konferensi Pentagon di Arlington, Va., pada 1 September 2021.

Andrew Harrer/Bloomberg via Getty Images, FILE

“Operasi ini menargetkan para pemimpin ISIS untuk mengganggu dan merusak kemampuan ISIS dalam merencanakan, mengatur, dan melakukan serangan terhadap warga sipil Irak, serta warga negara AS, sekutu, dan mitra di wilayah tersebut dan di luar sana,” katanya.

“Elemen ISIS itu bewaffnet dengan zahlreichen Waffen, Granaten und Sprengstoff-“Selbstmord”-Gürteln,” menurut pernyataan itu. “Tidak ada indikasi korban sipil.”

Tujuh personel AS terluka dalam operasi keseluruhan menurut dua pejabat pertahanan.

“Selama operasi, lima personel AS terluka. Salah satu yang terluka dievakui untuk perawatan lebih lanjut,” kata pejabat pertahanan kepada ABC News.

“Dua personel AS tambahan terluka karena jatuh selama operasi, dengan satu juga dievakuasi keluar teater untuk perawatan lanjutan. Semua personel dalam kondisi stabil,” kata pejabat.

Serangan militer bersama di Irak biasanya melibatkan pasukan operasi khusus meskipun pernyataan CENTCOM tidak menentukan pasukan apa yang digunakan dalam operasi itu.

Masih ada 2.500 pasukan Amerika Serikat di Irak dalam misi pelatihan dan penasehatan untuk membantu pasukan militer Irak melawan ISIS.

Earlier this year the United States and Iraq began discussions about a possible reduction in the role of the international military coalition assisting Iraq that could see a reduction in U.S. forces.