Peluru kendali Rusia membunuh 4 orang di gedung apartemen tinggi Kyiv, setidaknya 19 orang terluka. (Translated to Indonesian)

Jumlah korban tewas akibat serangan misil Rusia pagi tadi di Kyiv telah meningkat menjadi empat, dengan satu jenazah lain yang ditemukan dari reruntuhan di sebuah gedung apartemen tinggi di Distrik Holosiivskyi ibu kota, seperti laporan Menteri Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko di Telegram pada 7 Februari.

Tiga wanita berusia 31, 66, dan 73 tahun, serta seorang pria berusia 33 tahun tewas dalam serangan ini, menurut unggahan Telegram Kantor Jaksa Kyiv.

Sebanyak 19 orang terluka, menurut Klymenko, meskipun Administrasi Militer Kota Kyiv melaporkan 21 orang terluka.

Baca juga: Dua ‘wakil’ administrasi penjajahan tewas dalam serangan kafe Lysychansk

Sebanyak 60 penghuni dievakuasi dari gedung yang rusak di distrik Holosiivskyi di kota itu. Puing-puing dari misil yang jatuh menyebabkan kebakaran di gedung 18 lantai. Sebuah kebakaran juga terjadi di sebuah stasiun perawatan kendaraan di dekatnya.

Baca juga: Fotografer Liberov membagikan foto-foto memilukan dari Kyiv setelah serangan Rusia

Puing-puing misil juga merusak dua jalur listrik tegangan tinggi di distrik Dniprovskyi ibu kota, menyebabkan lebih dari 20.000 konsumen di Seberang Kiri tanpa listrik, menurut laporan dari Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko di Telegram.

Rusia meluncurkan serangan massal lainnya dengan misil dan drone di sejumlah wilayah Ukraina pada awal tanggal 7 Februari, menyebabkan gangguan yang signifikan di Kyiv dan merusak infrastruktur di beberapa kota, termasuk Kharkiv, Mykolaiv, dan Drohobych.

Pertahanan udara Ukraina berhasil menembak jatuh 20 misil di atas Kyiv dan oblast sekitarnya selama serangan besar-besaran di pagi hari, seperti laporan Administrasi Militer Kota Kyiv pada tanggal 7 Februari.

Secara total, 44 drone kamikaze dan misil berhasil ditembak jatuh oleh pasukan pertahanan udara Ukraina dari 64 target udara musuh.

Kami membawa suara Ukraina ke dunia. Dukung kami dengan sumbangan satu kali, atau menjadi Patron!

Baca artikel asli di The New Voice of Ukraine