Saat ini, semakin banyak warga lanjut usia di Amerika Serikat yang memilih untuk tetap memiliki hutang hipotek hingga masa pensiun mereka. Hal ini didukung oleh suku bunga hipotek yang historically rendah, yang membuat sebagian besar pemilik rumah memiliki pinjaman dengan suku bunga kurang dari 4 persen, bahkan hampir seperempat memiliki suku bunga di bawah 3 persen.
Salah satu contoh adalah Brian Lindmeier, seorang mantan manajer pengadaan dan inventaris, dan istrinya Cindy, yang pensiun dari sistem sekolah negeri setempat. Mereka memutuskan untuk meremortgage rumah mereka di Orange, Calif., pada akhir 2020. Mereka mentransfer saldo hipotek lama ke pinjaman baru selama 30 tahun dan memotong suku bunga mereka menjadi kurang dari 3 persen. Menurut Lindmeier, keputusan ini adalah “suatu hal yang jelas”.
Namun, keputusan untuk mempertahankan hipotek hingga masa pensiun tidak terlepas dari risiko. Ada keprihatinan bahwa peningkatan beban utang di kalangan warga lanjut usia secara keseluruhan dapat memunculkan risiko kehilangan rumah di masa pensiun, terutama bagi mereka yang memiliki pendapatan tetap.
Para penasihat keuangan dan perencanaan pensiun mempertimbangkan bahwa kewajiban untuk melunasi hipotek sebelum pensiun sebenarnya bisa dianggap sebagai aksiom yang sudah usang dalam situasi ekonomi saat ini. Mereka menyarankan untuk mempertimbangkan sisi keterjangkauan hidup, suku bunga, dan toleransi risiko pribadi sebelum membuat keputusan terkait hipotek.