Sebuah proposal baru dari pemerintah Jerman akan mewajibkan operator stasiun bensin besar untuk juga menawarkan lebih banyak pengisi daya cepat untuk kendaraan listrik.
Rancangan tersebut, diajukan oleh Kabinet pada hari Rabu, akan meminta perusahaan yang memiliki setidaknya 200 stasiun bensin untuk menawarkan setidaknya satu pengisi daya 150 kilowatt di setiap stasiun bensin mulai tahun 2028.
Aturan tersebut diperkirakan akan memengaruhi sekitar belasan perusahaan dan menghasilkan sekitar 8.000 pengisi daya cepat baru, menurut Kementerian Transportasi. Stasiun bensin akan diberi kredit untuk pengisi daya listrik yang sudah ada.
Jerman saat ini memiliki sekitar 115.000 titik pengisian yang dapat diakses publik per April, dengan kurang dari 22.000 di antaranya mampu melakukan pengisian cepat.
Tujuan pemerintah Jerman adalah memiliki 15 juta mobil listrik terdaftar di Jerman pada tahun 2030. Hanya ada sekitar 1,4 juta kendaraan tersebut pada awal tahun ini, menurut data dari Otoritas Transportasi Jerman.
Koalisi tiga partai saat ini telah menekankan perlunya infrastruktur pengisian yang ramah pengguna secara nasional untuk membuat kendaraan listrik lebih menarik.
Juru bicara pemerintah, Steffen Hebestreit, mengatakan bahwa masih ada kesenjangan yang perlu diatasi dalam jaringan pengisian. Hebestreit mengatakan bahwa stasiun bensin akan menjadi cara yang nyaman dan akrab untuk menawarkan layanan tersebut.
Rancangan proposal akan memberikan pengecualian dan keringanan bagi beberapa stasiun bensin berdasarkan kondisi lokal dan alasan lainnya.
Klub pengemudi motor Jerman ADAC mengatakan langkah tersebut akan menjadi intervensi besar dalam pasar namun terlihat sah, dengan mencatat bahwa stasiun bensin seringkali berlokasi dengan nyaman.
Namun, proposal itu menuai kritik tajam dari operator stasiun bensin.
Achim Bothe, chief executive dari Aral, pengecer bensin terbesar negara itu, mengatakan bahwa kewajiban tersebut akan mengakibatkan investasi buruk dan penempatan pengisi daya yang tidak efisien yang tidak merespons permintaan pengemudi.
Robert Habeck, Menteri Ekonomi dan Perlindungan Iklim Jerman, berbicara dalam pernyataan pers mengenai keputusan Kabinet tentang Undang-Undang Percepatan Hidrogen dan Strategi Manajemen Karbon. Michael Kappeler/dpa