Sudah setahun sejak 7 Oktober 2023, ketika Hamas meluncurkan serangan terhadap Israel, menewaskan setidaknya 1.200 warga Israel dan menawan sekitar 250 sandera — hampir 100 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk jasad setidaknya 33 orang yang tidak lagi diyakini masih hidup, menurut pejabat Israel. Sejak itu, respons militer Israel telah menewaskan setidaknya 41.000 warga Gaza, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan Israel juga terlibat dalam bentrokan yang meningkat selama setahun terakhir dengan Hezbollah, kelompok militan Lebanon yang didukung oleh Iran.
Baru-baru ini, serangan misil Iran terhadap Israel pekan lalu memicu serangan udara Israel dan invasi ke Lebanon serta mengancam menjerumuskan wilayah ke dalam perang yang lebih luas. Mengingat serangan terbaru ini, Presiden Joe Biden dan Harris telah mengutuk Iran dan mengulangi dukungan mereka untuk Israel — sekali lagi memunculkan isu keterlibatan AS dalam konflik, topik yang kontroversial selama setahun terakhir.
Publik Amerika telah lama mendukung Israel secara umum, dan pada awal konflik Israel-Hamas, kebanyakan mendukung pengiriman bantuan militer AS ke Israel, tetapi polling sejak saat itu menunjukkan bahwa dukungan tersebut menurun seiring berlanjutnya perang — sebaliknya, banyak orang Amerika khawatir akan kerasnya respons pemerintah Israel terhadap serangan tersebut, dan ingin pemerintah AS membantu memediasi akhir diplomatik bagi konflik tersebut.