Jakarta, Indonesia (AP) – Pekerja penyelamat mencari puluhan orang yang hilang pada hari Selasa, menggali melalui ton-tanah dan reruntuhan yang ditinggalkan oleh tanah longsor yang melanda area pertambangan emas tradisional yang tidak diizinkan di Pulau Sulawesi Indonesia dan menewaskan setidaknya 11 orang.
Lebih dari 100 warga desa sedang menggali butir emas pada hari Minggu di desa terpencil dan berbukit Bone Bolango ketika ton-tanah turun dari bukit sekitarnya dan menimbun perkemahan darurat mereka, kata Heriyanto, kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Provinsi.
Penyelamat menemukan enam jenazah lain yang tertimbun di bawah ton-tanah di sebuah desa yang hancur di mana tambang emas itu berada.
“Cuaca yang membaik memungkinkan kita untuk menemukan lebih banyak jenazah,” kata Heriyanto, yang akrab dipanggil dengan satu nama, seperti banyak orang Indonesia.
Menurut data yang dirilis pada hari Selasa oleh kantornya, sekitar 52 warga desa bisa lolos dari tanah longsor, sekitar 23 orang diselamatkan oleh penyelamat, termasuk 18 terluka, dan 17 jenazah ditemukan, termasuk tiga wanita dan seorang bocah laki-laki berusia 4 tahun. Sebanyak 45 orang lainnya hilang, katanya.
Juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Nasional Abdul Muhari mengatakan hujan deras yang melanda distrik berbukit tersebut sejak Sabtu memicu tanah longsor dan merusak tanggul, menyebabkan banjir hingga ke atap rumah di lima desa di Bone Bolango, yang merupakan bagian dari distrik berbukit di provinsi Gorontalo. Hampir 300 rumah terdampak dan lebih dari 1.000 orang mengungsi.
Otoritas telah mengerahkan lebih dari 200 penyelamat, termasuk personel polisi dan militer, dengan peralatan berat untuk mencari orang yang meninggal dan hilang dalam operasi penyelamatan yang terhalang oleh hujan deras, tanah yang tidak stabil, dan medan berbukit, berhutan, kata Afifuddin Ilahude, pejabat penyelamatan setempat.
“Dengan banyak orang hilang dan beberapa daerah terpencil masih tidak terjangkau, jumlah korban meninggal kemungkinan akan meningkat,” kata Ilahude, menambahkan bahwa anjing pelacak juga akan dimobilisasi dalam pencarian.
Video yang dirilis oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan menunjukkan personel penyelamat menggunakan alat pertanian dan kadang-kadang tangan kosong mereka, menarik jenazah yang berlumpur dari tanah lebat sebelum meletakkannya di dalam tas hitam untuk dibawa pergi untuk dimakamkan.
Hujan musim menyebabkan tanah longsor dan banjir bandang sering terjadi di Indonesia, negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau di mana jutaan orang tinggal di daerah berbukit atau dekat dataran banjir.
Operasi penambangan informal umum di Indonesia, memberikan nafkah hidup yang rapuh kepada ribuan orang yang bekerja dalam kondisi dengan risiko cedera atau kematian serius yang tinggi. Tanah longsor, banjir dan runtuhnya terowongan hanyalah beberapa dari bahaya yang dihadapi para penambang. Sebagian besar pemrosesan bijih emas melibatkan merkuri dan sianida yang sangat beracun dan pekerja sering menggunakan perlindungan yang sedikit atau tidak sama sekali.
Kecelakaan terkait pertambangan terbesar terakhir negara itu terjadi pada bulan April 2022, ketika tanah longsor jatuh ke tambang emas tradisional ilegal di distrik Mandailing Natal Sumatera Utara, menewaskan 12 wanita yang sedang mencari emas.
Pada Februari 2019, sebuah struktur kayu sementara di tambang emas ilegal di provinsi Sulawesi Utara runtuh karena pergeseran tanah dan jumlah lubang tambang yang besar. Lebih dari 40 orang tertimbun dan meninggal.