PALU, Indonesia (AP) — Upaya pencarian untuk mereka yang terjebak di bawah longsor memperkuat hari Rabu, dengan lebih banyak tim penyelamat yang dikerahkan untuk mencari tambang emas ilegal di Pulau Sulawesi Indonesia yang melihat 23 kematian akhir pekan lalu.
Lebih dari 100 warga desa sedang menggali butiran emas pada hari Minggu di desa terpencil dan berbukit Bone Bolango di provinsi Gorontalo ketika ton lumpur merunduk dari bukit-bukit sekitarnya dan menimbun tenda mereka yang sementara.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo mengatakan hari Rabu bahwa 81 warga desa berhasil lolos dari longsor, beberapa di antaranya diselamatkan oleh tim penyelamat, termasuk 18 yang terluka. Dikatakan 23 jenazah ditemukan, termasuk seorang anak laki-laki berusia 4 tahun, sementara 33 lainnya hilang.
Lebih dari 1.000 personel, termasuk pasukan tentara, dikerahkan untuk meningkatkan kekuatan upaya pencarian, kata Edy Prakoso, direktur operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan.
Dikatakan Angkatan Udara Indonesia akan mengirimkan helikopter karena itu adalah satu-satunya cara untuk mempercepat operasi penyelamatan yang terhambat oleh hujan deras, tanah yang tidak stabil, dan medan yang kasar.
Operasi penambangan informal umum terjadi di Indonesia, memberikan mata pencaharian yang tumpang tindih kepada ribuan pekerja yang bekerja dalam kondisi yang membahayakan nyawa. Longsor, banjir, dan runtuhnya terowongan hanya beberapa dari risiko yang dihadapi pekerja tambang. Sebagian besar pengolahan bijih emas melibatkan merkuri dan sianida yang sangat beracun tanpa perlindungan yang memadai bagi pekerja.
Kejadian kecelakaan terkait pertambangan terakhir di negara itu terjadi pada April 2022, ketika longsor merusak tambang emas ilegal di distrik Mandailing Natal, Sumatera Utara, menewaskan 12 wanita yang mencari emas.
Aktivis lingkungan telah melakukan kampanye selama bertahun-tahun untuk menutup operasi semacam itu di seluruh negara, terutama di Sulawesi, di mana praktik ini telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Longsor hari Minggu ini memicu protes mereka kembali.
“Pemerintah lokal yang telah mengizinkan kegiatan penambangan emas ilegal di area ini berlanjut telah berkontribusi pada bencana mematikan,” kata Muhammad Jamil, yang menjabat kepala divisi hukum Jaringan Advokasi Pertambangan, penjaga lingkungan yang dikenal sebagai JATAM.
Dikatakan bahwa penambangan emas melibatkan banyak orang yang turut bertanggung jawab, mulai dari mereka yang bekerja di lapangan hingga pejabat di dewan lokal dan bahkan polisi.
“Jaringan mafia ini tampaknya telah membantu melindungi para penambang dari penegakan hukum, bahkan ketika mereka merusak hutan-hutan yang dilindungi,” kata Jamil, “Ketika sumber daya alam seperti sungai, hutan, lahan, dan laut rusak, itu akan menjadi kerugian total bagi ekonomi negara.”
Ferdy Hasiman, seorang peneliti pertambangan dan energi dari Alpha Research and Datacenter, mengatakan bahwa penyebaran tambang pit telah lama disalahkan karena kerusakan lingkungan di daerah hulu yang pada gilirannya memperburuk banjir dan longsor di hilir.
“Banjir bandang dan longsor akan terus berlanjut jika penambangan ilegal dan deforestasi dalam praktik berlanjut,” ujar Hasiman, “Kami mengimbau pemerintah lokal dan pusat untuk memperluas upaya mereka untuk menutup penambangan emas ilegal di seluruh negeri.”
___
Karmini melaporkan dari Jakarta, Indonesia.