Wally Amos, seorang wirausahawan di balik perusahaan kue terkenal Famous Amos, telah meninggal. Dia berusia 88 tahun. Penyebab kematiannya adalah demensia, demikian pernyataan dari anak-anaknya.
“Dengan topi Panama, kazoo, dan optimisme yang tak terbatas, Famous Amos adalah kisah sukses Amerika yang hebat, dan sumber kebanggaan kaum Afro-Amerika,” kata anak-anaknya, Sarah, Michael, Gregory, dan Shawn Amos. “Ayah kami mengajari kami nilai dari kerja keras, percaya pada diri sendiri, dan mengejar impian kita.”
Amos mendedikasikan hidupnya untuk membuat kue yang sempurna dan mengatakan kepada NPR kembali pada tahun 2008 bahwa bahan rahasia di produk pangannya yang terkenal di seluruh dunia adalah cinta. “Saya rasa penting untuk mencintai apa yang Anda lakukan karena cinta itu ditransfer ke apa yang Anda lakukan, dan itu mengubahnya menjadi sesuatu yang benar-benar fantastis,” katanya saat itu.
Sementara kebanyakan orang saat ini akan mengaitkan merek Famous Amos dengan kue berwarna kuning yang menghiasi lorong camilan toko kelontong, visi Amos dimulai pada tahun 1975 sebagai toko kue fisik di Los Angeles. Dengan menggunakan resep buatan bibinya, kue tersebut laris dan bisnis berkembang pesat. Namun setelah penurunan penjualan pada akhir 1980-an, Amos akhirnya menjual perusahaan tersebut.
Dia kemudian pindah ke Hawaii di mana dia akan terus membuat kudapan terkenalnya. Keluarga mengatakan Amos meninggal di rumah dengan tenang bersama istrinya, Carol, di sisinya. Mereka mengusulkan agar daripada mengirimkan bunga, orang dapat menyumbangkan kepada Asosiasi Alzheimer untuk mengenangnya.
“Kami juga tahu dia akan senang jika Anda memiliki kue cokelat chip hari ini.”