Pengadilan dimulai untuk warga negara Perancis yang dituduh mengumpulkan informasi militer secara tidak sah di Rusia.

Sidang seorang warga negara Perancis yang ditangkap di Rusia atas tuduhan mengumpulkan informasi secara tidak sah tentang masalah militer dimulai pada hari Senin namun segera ditunda selama sebulan. Laurent Vinatier, ditangkap di Moskow pada bulan Juni, sebelumnya telah mengakui kesalahan, membuka jalan bagi persidangan cepat tanpa pemeriksaan rinci terhadap bukti. Namun segera setelah sidang dibuka pada hari Senin, hakim menunda dengarannya hingga 14 Oktober ketika jaksa akan menyatakan hukuman yang akan mereka cari. Jika terbukti bersalah, dia bisa dihukum hingga lima tahun penjara. Penahanan atas tuduhan spionase dan pengumpulan data sensitif telah menjadi semakin sering terjadi di Rusia sejak mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022. Penangkapan Vinatier datang ketika ketegangan meningkat antara Moskow dan Paris menyusul komentar Presiden Emmanuel Macron tentang kemungkinan penempatan pasukan Perancis di Ukraina. Otoritas Rusia menuduh Vinatier gagal mendaftar sebagai “agen asing” saat mengumpulkan informasi tentang “kegiatan militer dan militer-teknis” Rusia yang bisa digunakan merugikan keamanan negara. Jaksa menuduh Vinatier mengumpulkan informasi militer selama pertemuan dengan tiga warga Rusia di Moskow pada tahun 2021-2022. Warga Rusia tidak disebutkan namanya dalam dakwaan tersebut. Vinatier adalah seorang penasehat dengan Centre for Humanitarian Dialogue, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Swiss. NGO tersebut pada bulan Juni mengatakan bahwa mereka sedang melakukan “segala sesuatu yang dimungkinkan untuk membantunya”. Tuduhan terhadap Vinatier terkait dengan sebuah undang-undang yang mengharuskan siapa pun yang mengumpulkan informasi tentang masalah militer untuk mendaftar kepada otoritas sebagai agen asing. Aktivis hak asasi manusia telah mengkritik undang-undang dan undang-undang terkini lainnya sebagai bagian dari penindasan Kremlin terhadap media independen dan aktivis politik yang bermaksud untuk meredam kritik terhadap tindakannya di Ukraina.