Ursula Haverbeck, penyangkal Holokaus yang terkenal dari Jerman, sebuah tokoh yang dikenal di pinggiran politik ekstrem kanan Jerman yang secara berulang kali divonis di pengadilan atas komentarnya, telah meninggal dunia. Usianya 96 tahun.
Pengacaranya, Wolfram Nahrath, mengkonfirmasi kepada dpa bahwa dia meninggal pada hari Rabu.
Saat meninggal, Haverbeck masih mengajukan banding atas vonis terbarunya karena hasutan kebencian atas komentarnya yang membantah kejahatan genosidal rezim Nazi Jerman selama Perang Dunia II.
Sebuah pengadilan di Hamburg menghukumnya dengan 16 bulan penjara, namun pengacaranya telah mengajukan banding terhadap putusan tersebut.
Sebelumnya, dia telah menjalani dua tahun penjara karena penyangkalan Holokaus, dan juga telah divonis dan denda oleh pengadilan Jerman sejak tahun 2004.
Haverbeck secara berulang kali mengklaim, termasuk dalam wawancara televisi dan di ruang persidangan, bahwa kamp konsentrasi Auschwitz bukanlah kamp eksterminasi dan bahwa pembunuhan massal tidak terjadi di sana.
Menurut perkiraan sejarawan dan catatan pemerintah Jerman, Nazi membunuh setidaknya 1,1 juta orang di kompleks kamp Auschwitz-Birkenau saja.
Penuntutan tersebut membantu mendorong Haverbeck ke ketenaran di dunia neo-Nazi Jerman, dan dia mencalonkan diri untuk Parlemen Eropa pada tahun 2019 sebagai kandidat teratas untuk partai ekstremis neo-Nazi Die Rechte (“The Right”).