PARIS (AP) — Kementerian Luar Negeri Perancis memanggil duta besar Israel pada hari Selasa setelah insiden yang melibatkan pasukan keamanan Israel selama kunjungan pekan lalu oleh Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Noël Barrot ke Yerusalem.
Kementerian Perancis mengutuk keberadaan polisi Israel bersenjata di Eléona, situs yang dimiliki Perancis di Gunung Zaitun, dan penahanan singkat dua patroli konsulat Perancis dengan status diplomatik.
Barrot membatalkan kunjungannya ke kompleks tersebut. Perancis telah menuntut langkah-langkah untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Polisi Israel menggambarkan kontroversi tersebut sebagai kesalahpahaman, mengatakan dua pekerja gereja yang menolak untuk mengidentifikasi diri mereka telah menolak masuknya penjaga keamanan Israel yang mendampingi Barrot. Polisi mengatakan mereka menahan pria itu selama sekitar 20 menit dan melepaskannya setelah mereka diidentifikasi sebagai karyawan Konsulat Perancis di Yerusalem, pelindung komunitas religius Perancis dan empat situs suci di kota tersebut.
Polisi Israel mengatakan semua menteri luar negeri yang melakukan kunjungan resmi ditugaskan penjaga keamanan Israel. Mereka mengatakan logistik kunjungan Barrot telah disepakati sebelumnya dengan Kedutaan Besar Perancis di Israel.
Pecahnya keretakan diplomatik muncul saat kekhawatiran keamanan meningkat untuk pertandingan Liga Bangsa UEFA Perancis-Israel hari Kamis di Paris. Otoritas Perancis telah mengumumkan langkah-langkah keamanan ekstensif untuk melindungi acara tersebut menyusul kekerasan terhadap penggemar Israel di Amsterdam.