Saat perang memasuki hari ke-865, ini adalah perkembangan utamanya.
Berikut adalah situasinya pada hari Selasa, 9 Juli 2024:
Pertempuran
Puluhan misil Rusia turun di Kyiv dan kota-kota lain di Ukraina, merusak rumah sakit anak terbesar negara itu dan menewaskan setidaknya 41 orang. Lebih dari 150 orang terluka.
Ini adalah serangan terberat Rusia ke ibu kota Ukraina dalam hampir empat bulan, mengenai tujuh dari 10 distrik kota. Otoritas di Kyiv mengatakan setidaknya 27 orang tewas di kota itu, termasuk tiga anak.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berjanji akan membalas, menulis di aplikasi Telegram, “Para teroris Rusia harus bertanggung jawab atas ini.” Dia juga meminta sekutu Barat Kyiv untuk menanggapi dengan tegas.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah melakukan serangan terhadap target industri pertahanan dan pangkalan udara di Ukraina.
Di Rusia, terjadi kebakaran di subestasi listrik di wilayah Rostov setelah Ukraina meluncurkan “puluhan” drone semalaman, menurut Vasily Golubev, gubernur wilayah perbatasan selatan dengan Ukraina.
Tiga warga sipil Rusia tewas dan beberapa orang lain terluka di wilayah perbatasan Belgorod ketika granat Ukraina menghantam desa di sana, kata gubernur itu.
Kepala angkatan laut Ukraina Laksamana Madya Oleksiy Neizhpapa mengatakan kepada agensi berita Reuters bahwa Angkatan Laut Rusia, Armada Laut Hitam, terpaksa memindahkan hampir semua kapal perang siap tempurnya dari Crimea yang diduduki ke lokasi lain, dan pangkalan laut utamanya menjadi tidak efektif karena serangan oleh Kyiv.
Politik dan diplomasi
Diplomat mengatakan Dewan Keamanan PBB akan bertemu pada hari Selasa atas permintaan Britania Raya, Perancis, Ekuador, Slovenia, dan Amerika Serikat.
Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa serangan misil mematikan Moskow di Ukraina, termasuk rumah sakit anak di Kyiv, adalah “pengingat mengerikan tentang kebrutalan Rusia”. Dia menambahkan bahwa Washington dan sekutu NATO-nya akan mengumumkan langkah-langkah baru dalam pertemuan pemimpin mendatang untuk memperkuat pertahanan udara Ukraina.
Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Türk mengecam serangan Rusia, mengatakan: “Di antara korban adalah anak-anak sakit Ukraina.”
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing untuk mendiskusikan potensi kesepakatan perdamaian Ukraina. Kunjungan itu merupakan bagian dari apa yang Orban deskripsikan sebagai kaki ketiga dari “misi perdamaian” yang telah dia jalani tanpa dukungan Komisi Eropa atau Ukraina.