Perekonomian Amerika Serikat tumbuh jauh lebih cepat dari yang diharapkan selama tiga bulan yang berakhir pada bulan Juni, menguat dari kuartal sebelumnya dan mengejutkan kekhawatiran tentang kemungkinan perlambatan.
PDB AS tumbuh pada tingkat tahunan 2,8% selama tiga bulan yang berakhir pada bulan September. Angka itu mengganda dari tingkat pertumbuhan tahunan yang dilakukan selama kuartal sebelumnya.
Ekspansi ekonomi mencerminkan lonjakan belanja konsumen, kata Biro Analisis Ekonomi AS pada hari Kamis. Peningkatan dalam belanja termasuk pembelian rumah, dan mobil, di antara barang lainnya, tambah BEA.
Data baru memberikan sinyal positif bagi ekonomi negara. Kinerja kuat menentang periode bertahun-tahun suku bunga tinggi, yang biasanya memberatkan permintaan dan melambatkan aktivitas ekonomi.
Namun, pertumbuhan yang terus berlanjut bisa mempersulit jalannya menuju pemotongan suku bunga yang diperkirakan luas dari Federal Reserve pada bulan September.
Hingga kuartal terbaru, ekonomi telah mengalami perlambatan. Trend tersebut memberikan kepercayaan kepada Federal Reserve bahwa suku bunga tinggi memang telah melambatkan output dan berkontribusi pada perlambatan kenaikan harga.
Kenaikan harga telah melambat signifikan dari puncak lebih dari 9%, meskipun inflasi masih lebih dari satu poin persentase lebih tinggi dari target suku bunga Fed sebesar 2%. Penurunan harga secara langsung pada bulan Juni dibandingkan dengan bulan sebelumnya merupakan tanda kemajuan besar dalam memperlambat inflasi.
Namun jika Federal Reserve memangkas suku bunga ketika ekonomi mulai memanas, bank sentral tersebut berisiko menghidupkan kembali kenaikan harga yang cepat.
Peluang pemotongan suku bunga pada pertemuan Fed bulan September mencapai lebih dari 80%, menurut alat CME FedWatch Tool, ukuran sentimen pasar.