Peringatan Scholz dari Jerman kepada Netanyahu tentang spiral kekerasan

Kanselir Jerman Olaf Scholz pada hari Minggu mengungkapkan keprihatinan tentang bahaya perang regional di Timur Tengah selama panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, juru bicara pemerintah mengatakan di Berlin.

Percakapan itu terjadi satu hari setelah serangan udara Israel terhadap sebuah sekolah di Gaza yang dilaporkan membunuh puluhan warga sipil, dengan Kementerian Luar Negeri Jerman kemudian menyebut serangan itu “tidak dapat diterima” dan menyerukan gencatan senjata.

Scholz memberitahu Netanyahu bahwa pemerintah Jerman sangat mengutuk ancaman dari Iran, militan Hezbollah di Lebanon, dan lainnya terhadap keamanan Israel dan warganya, kata juru bicara Wolfgang Büchner.

Kanselir menekankan perlunya “memutus spiral kekerasan balasan yang merusak, mengurangi ketegangan, dan bekerja secara konstruktif untuk de-eskalasi,” kata juru bicara.

Scholz juga mengulangi bahwa saatnya untuk menyelesaikan kesepakatan tentang gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera yang ditahan oleh militan di wilayah Palestina.

Dia mengatakan bahwa “banyak sasaran militer” dalam pertempuran melawan Hamas telah tercapai, tetapi penderitaan manusia di Jalur Gaza terus berlanjut dan “besar.”

Kekhawatiran tentang kebakaran di Timur Tengah telah meningkat. Iran dan milisi sekutunya mengumumkan bahwa mereka berencana melakukan serangan balasan terhadap Israel menyusul pembunuhan dua tokoh utama dari Hamas dan Hezbollah.

Kementerian Luar Negeri Jerman mengutuk serangan Israel

Kemudian pada hari Minggu, Kementerian Luar Negeri Jerman sekali lagi menyerukan gencatan senjata di Gaza, setelah mengutuk serangan Israel terhadap sekolah di Kota Gaza yang memicu kecaman internasional.

“Berita dari Gaza mengerikan. Pembunuhan warga sipil yang mencari perlindungan tidak dapat diterima. Serangan berulang terhadap sekolah oleh pasukan Israel harus dihentikan dan diselidiki dengan cepat,” tulis kementerian tersebut di platform media sosial X.

“Seluruh wilayah dengan segera membutuhkan gencatan senjata kemanusiaan yang diusulkan oleh AS, Mesir, dan Qatar, serta pembebasan sandera. Kesempatan ini untuk meredakan penderitaan harus segera diambil,” tambah kementerian tersebut.

Kementerian juga mengkritik Hamas yang menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia.

Otoritas kesehatan yang dikelola oleh Hamas di Gaza mengatakan setidaknya 93 orang tewas dalam serangan Sabtu di Kota Gaza, yang menurut Israel ditujukan kepada komandan Hamas.

Kanselir Jerman Olaf Scholz bertemu dengan atlet selama kunjungannya ke Rumah Jerman di Paris. Jan Woitas/dpa