Peringkat Kredit Israel Turun karena Perang dengan Hamas

Perang panjang Israel dengan Hamas akan menjadi beban ekonomi dan politik yang signifikan bagi negara tersebut dalam jangka panjang, demikian dikatakan Moody’s pada hari Jumat. Oleh karena itu, lembaga tersebut menurunkan peringkat kredit Israel.

Moody’s Investors Service menurunkan peringkat utang Israel dari A1 menjadi A2 pada hari Jumat, menegaskan kerusakan ekonomi akibat perang negara tersebut dengan Hamas, yang telah mengakibatkan ribuan korban jiwa dan memperkeruh ketegangan geopolitik di seluruh dunia.

Dalam pernyataannya pada hari Jumat, Moody’s mengatakan driver utama dari keputusannya adalah “penilaian bahwa konflik militer yang berkelanjutan dengan Hamas, serta dampaknya dan konsekuensi lebih luas, secara signifikan meningkatkan risiko politik bagi Israel dan melemahkan lembaga eksekutif dan legislatif serta kekuatan fiskalnya, untuk masa depan yang dapat diperkirakan.”

Walaupun peringkat A2 masih dianggap sebagai investment grade, penurunan tersebut kemungkinan akan membuat Israel lebih mahal untuk meminjam uang.

Pada pertengahan Oktober, kurang dari dua minggu setelah serangan mematikan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, Moody’s memperingatkan bahwa peringkat kredit Israel dalam bahaya penurunan.

Saat itu, Moody’s mengatakan bahwa meskipun profil kredit Israel telah tangguh terhadap konflik militer di masa lalu, “keparahan konflik militer saat ini meningkatkan kemungkinan dampak kredit yang lebih lama dan material.”

Pada hari Jumat, lembaga peringkat kredit tersebut mengatakan keputusannya didasarkan pada proyeksi defisit anggaran Israel yang lebih tinggi akibat peningkatan belanja militer, dengan mengatakan bahwa mereka memperkirakan belanja pertahanan Israel akan hampir dua kali lipat dari level 2022 pada akhir 2024 dan mungkin naik lebih tinggi lagi dalam beberapa tahun mendatang.

“Sementara negosiasi sedang berlangsung untuk mengamankan pembebasan sandera melalui gencatan senjata sementara dan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza, belum jelas tentang kemungkinan, jangka waktu, dan keberlanjutan kesepakatan semacam itu,” kata lembaga tersebut.

Moody’s juga memperingatkan tentang “risiko signifikan” akan eskalasi konflik saat ini, termasuk potensi keterlibatan Hezbollah, kelompok Islam dengan kekuatan paramiliter di utara Israel.

“Konflik dengan Hezbollah akan menimbulkan risiko yang jauh lebih besar bagi wilayah Israel,” kata Moody’s.

– Kontribusi pelaporan oleh Matt Egan dari CNN.

Untuk berita dan buletin berita CNN lebih lanjut, buat akun di CNN.com