Paragraf pertama dalam artikel ini menyatakan bahwa Perdana Menteri Ceko, Petr Fiala, mengungkapkan bahwa serangan pembakaran yang gagal di Praha pekan lalu diselenggarakan dan didanai oleh Rusia. Menurut beliau, serangan yang gagal tersebut merupakan bagian dari kampanye sabotase hibrid yang dilakukan oleh Moskow terhadap negara-negara Eropa.
Pada paragraf berikutnya, disebutkan bahwa seorang warga asing telah ditangkap dalam kaitannya dengan insiden tersebut dan ditahan atas tuduhan terorisme. Orang tersebut dideskripsikan sebagai “pria berbahasa Spanyol asal Amerika Selatan” yang telah berada di negara itu selama lima hari.
Perdana Menteri juga menyatakan bahwa upaya untuk membakar bus di depot di Praha kemungkinan terhubung dengan serentetan serangan pembakaran di Eropa yang diyakini dikoordinasikan oleh Moskow. Serangan-serangan ini termasuk serangan pembakaran di Warsawa pada bulan Mei, serta serangan serupa di cabang Ikea di Lituania, yang otoritasnya percaya dilakukan oleh agen intelijen Rusia atau sekutu mereka.
Dituturkan bahwa keterkaitan dengan Rusia bukan hanya mungkin, tetapi sangat mungkin. Perdana Menteri Fiala menyatakan bahwa serangan tersebut kemungkinan diorganisir dan didanai dari Rusia.
Pihak berwenang Ceko juga meningkatkan patroli di ibu kota setelah klaim mengenai peningkatan risiko terhadap keamanan. Mereka juga merilis rekaman CCTV yang menunjukkan seorang pria berambut gelap saat membayar barang di sebuah toko atau pom bensin. Polisi mengatakan pria tersebut mungkin berbahaya dan sebaiknya tidak didekati.
Polisi membenarkan bahwa pria tersebut telah ditangkap pada hari berikutnya. Pria tersebut, yang merupakan seorang warga asli Amerika Selatan berusia 26 tahun, dituduh mencoba membakar bus di depot transportasi umum di distrik Klicov Prague pada dini hari. Media lokal melaporkan bahwa pria tersebut telah menyiramkan bensin ke beberapa bus di depot, namun gagal membakarnya.
Saat ini, ia menghadapi hingga 20 tahun penjara jika terbukti bersalah berdasarkan hukum terorisme, bahkan bisa mencapai 30 tahun jika diberikan hukuman eksemplar.
Tidak lama setelah invasi penuh Rusia ke Ukraina, pemerintah Ceko menjadi salah satu pendukung paling gigih Ukraina, menyediakan bantuan militer termasuk artileri, tank, dan amunisi. Meskipun demikian, antipati saling menyalahkan antara kedua negara telah ada sebelum invasi Februari 2022.
Pemerintah Praha mengklaim bahwa layanan intelijen GRU Rusia berada di balik ledakan pada tahun 2014 di gudang senjata Ceko yang menyebabkan dua orang tewas. Republik Ceko merupakan negara kedua yang masuk daftar “negara yang tidak ramah” Rusia setelah Amerika Serikat, setelah serangkaian deportasi diplomatik yang menyusul penyelidikan terhadap ledakan tersebut. Moskow membantah keterlibatannya dalam insiden tersebut.