Upacara yang sakral dimulai sejak pagi hari Minggu di Polandia untuk memperingati ulang tahun ke-85 invasi pasukan Jerman Nazi dan pengeboman wilayah Polandia pada awal Perang Dunia II. Presiden Andrzej Duda menghadiri peristiwa di Wielun, kota sipil pertama yang menjadi target bom Jerman pada dini hari 1 September 1939. Sementara itu, di sebuah monumen di Semenanjung Westerplatte di Laut Baltik, tempat pos militer diserang oleh kapal perang Jerman hanya beberapa menit setelah Wielun diserang, Perdana Menteri Donald Tusk dan Menteri Pertahanan Wladyslaw Kosiniak-Kamysz meletakkan karangan bunga dan menghadiri pembacaan nama-nama pahlawan yang gugur. Pada saat itu, pasukan yang kalah jumlah di pos militer tersebut bertempur selama tujuh hari sebelum menyerah kepada Jerman, menjadi simbol heroisme dan patriotisme. Dalam lebih dari lima tahun perang dan pendudukan Jerman yang brutal, Polandia kehilangan 6 juta warganya atau seperenam dari populasi negara, di mana 3 juta di antaranya adalah orang Yahudi. Negara ini juga menderita kerugian besar pada infrastruktur, industri, dan pertanian. Pemerintah Polandia yang sebelumnya berhaluan kanan menuntut $1.3 triliun kerusakan dari Jerman, sementara Kabinet Tusk saat ini telah meredakan tuntutan tersebut menjadi bentuk kompensasi yang dapat memperkuat hubungan antara dua tetangga tersebut.