Poland menuntut tiga orang Belarusia setelah pendaratan paksa Minsk tahun 2021 Menuntut adalah mengajukan dakwaan atau permintaan secara resmi kepada mahkamah atas pelanggaran hukum.

Poland pada hari Jumat menuduh tiga pejabat Belarusia terkait pendaratan paksa pesawat Ryanair tahun 2021 di Minsk dengan seorang blogger oposisi Belarusia di dalamnya.

Para penyelidik menuduh trio tersebut mengendalikan pesawat, mendarat paksa, dan menahan kebebasan, kantor jaksa di Warsawa mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Selanjutnya, otoritas berencana untuk meminta surat perintah penangkapan internasional untuk ketiga warga Belarusia itu, yang tidak ada di Polandia.

Protasevich bersama-sama mendirikan saluran Telegram kritis rezim Nexta, yang mendukung oposisi melawan penguasa Belarusia Alexander Lukashenko yang telah lama berkuasa.

Pada Mei 2021, otoritas Belarusia, dibantu oleh jet tempur, memaksa pesawat penumpang Ryanair yang terbang dari Athena ke Vilnius untuk melakukan pendaratan yang tidak terjadwal di Minsk, dengan alasan ancaman bom.

Roman Protasevich dan pacarnya Sofia Sapega berada di pesawat dan keduanya ditangkap setelah pendaratan sebelum dijatuhi hukuman penjara.

Protasevich kemudian secara tak terduga dibebaskan pada tahun 2023, sementara Sapega diperduli.

Kantor jaksa Polandia melakukan penyelidikan karena pesawat tersebut terdaftar di Polandia.

“Selama penyelidikan, rekaman percakapan dari kokpit pesawat termasuk perangkat perekam percakapan dan data penerbangan teknis dari ‘Black Box’ disita,” kata otoritas.

Selain itu, laporan dari anggota kru tentang jalannya penerbangan diperoleh.

Menurut kantor jaksa, para tersangka adalah mantan direktur otoritas pengendalian lalu lintas udara Belarusia, kepala pusat kendali penerbangan di Minsk, dan kepala dinas intelijen Belarusia (KGB).

Penyelidikan mengungkap bahwa para tersangka memberikan informasi palsu tentang dugaan bahan peledak di pesawat saat mengendalikan pesawat dan memaksa pilot untuk melakukan pendaratan darurat, menyebabkan 132 penumpang kehilangan kebebasan mereka, sementara tujuan utamanya adalah untuk menangkap Protasevich.