Pada hari Selasa, Polisi Federal Brasil melakukan serangkaian razia menargetkan kelompok kriminal yang diduga mencuci setidaknya 3,1 ton metrik emas yang ditambang di hutan hujan Amazon untuk menyembunyikan asal-usul ilegalnya. Kelompok tersebut beroperasi dalam wilayah suku Kayapo di negara bagian Para dan diduga terhubung dengan sebuah organisasi yang mengekstraksi emas secara ilegal dari wilayah suku Yanomami di negara bagian Roraima, demikian pernyataan polisi. Polisi tidak menyebutkan nama tersangka tetapi mengatakan beberapa di antaranya adalah pejabat publik dan individu Pribumi.
Otoritas melakukan 33 surat perintah pencarian dan 13 surat perintah penahanan preventif di beberapa negara bagian, yaitu Para, Amazonas, Roraima, dan Mato Grosso. Seorang hakim federal mengeluarkan perintah pembekuan aset senilai 2,9 miliar reais ($512 juta), demikian bunyi pernyataan tersebut.
Dalam operasi lain pada hari Selasa, Polisi Federal melakukan penyelidikan yang menargetkan sebuah kelompok berbasis di Sao Paulo yang diyakini melakukan pencucian uang yang terkait dengan penambangan ilegal di negara bagian Para dan Mato Grosso. Kelompok tersebut melakukan transaksi keuangan melalui perusahaan tudung dan individu, dengan total pergerakan dana sebesar 3 miliar reais ($530 juta) selama empat tahun terakhir, demikian pernyataan terpisah dari polisi.
Seorang hakim memerintahkan pembekuan aset senilai 1,3 miliar reais ($230 juta) yang terkait dengan tersangka, yang namanya tidak diungkapkan. Menurut Polisi Federal, para tersangka dapat dihadapkan pada tuduhan menambang dan memperdagangkan emas secara ilegal, pencucian uang, dan keterlibatan dalam organisasi kriminal.
Selama razia, petugas menemukan trofi berburu di kediaman salah satu tersangka, termasuk seekor seekor kuda nil, jerapah, kerbau, kakatua, dan singa yang diawetkan. Regulator lingkungan Ibama mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hanya tujuh dari 12 barang tersebut memiliki dokumen yang sesuai dengan impor mereka.