Polisi di Tanzania sedang menyelidiki lima pria yang tertangkap dalam video viral yang diduga merampok seorang wanita muda, memicu kemarahan di negara Afrika Timur tersebut. Pasukan keamanan belum memberikan komentar mengenai tuduhan bahwa para tersangka diduga sebagai prajurit.
Polisi mengatakan penyelidikan mereka “berjalan dengan baik,” namun tidak mengkonfirmasi laporan bahwa penangkapan telah dilakukan. Mereka membantah bahwa wanita muda tersebut meninggal setelah peristiwa tersebut, dan menggambarkan klaim tersebut sebagai “kebohongan.”
“Kami ingin mengatakan bahwa wanita muda ini dalam keadaan aman,” kata polisi dalam pernyataan yang diposting di X. Dalam pos terpisah, polisi memperingatkan masyarakat untuk tidak menyebarkan video tersebut secara online “untuk menghindari penyiksaan korban dan keluarganya.” video yang diduga merampok tersebut mulai beredar online pada hari Minggu. Hal ini menimbulkan guncangan di Tanzania yang merupakan masyarakat yang sangat konservatif.
Negara ini sedang berjuang mengatasi lonjakan kekerasan berbasis gender, dengan beberapa kasus yang tidak dilaporkan, menurut media lokal. Tidak jelas kapan video tersebut diambil, namun korban disebut-sebut sebagai penduduk Yombo Dovya, sebuah pinggiran di kota komersial Dar es Salaam.
Polisi telah mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, sementara penyelidikan terus berlanjut, dengan menambahkan: “Informasi terperinci tentang insiden akan dikeluarkan setelah kami menyelesaikan prosedur hukum.” Kelompok hak asasi manusia dan pengguna media sosial mendesak otoritas untuk bertindak cepat dan tegas.
Pusat Hukum dan Hak Asasi Manusia memperingatkan bahwa “mengabaikan masalah-masalah ini hanya akan menyebabkan peningkatan kejadian di masyarakat kita.” Pengacara dari Tanganyika Law Society mengutuk apa yang disebut sebagai “pelanggaran serius terhadap hukum dan norma-norma masyarakat.” Menteri Dalam Negeri Hamad Masauni dikutip mengatakan bahwa para tersangka “sudah” ditangkap, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.