Politisi Inggris yang Memanggil Untuk Gencatan Senjata di Gaza Dilecehkan oleh Demonstran Pro-Palestina

Seorang politisi Inggris yang sedang memberi pidato untuk menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza disela-sela oleh para demonstran pro-Palestina pada hari Sabtu.

David Lammy, anggota Parlemen dari partai oposisi tengah-kiri Labour, sempat dikejar ke belakang panggung ketika seorang wanita mulai berteriak dan menghampiri mikrofon tempat dia berdiri sambil mengibar bendera Palestina.

“Kapan kamu akan mengutuk genosida ini? Berapa banyak anak yang harus mati lagi?” teriak para demonstran.

Setelah para demonstran diiringi keluar, Lammy dikejek oleh yang lain dari audiens saat dia melanjutkan pidatonya.

“Kita semua ingin melihat gencatan senjata yang berkelanjutan di Gaza,” katanya. “Saya ingin perubahan melalui kekuasaan, bukan melalui protes.”

Partai Labour, yang kini di luar pemerintahan namun diperkirakan akan kembali berkuasa dalam pemilihan tahun ini, telah terpecah dalam perang tersebut.

Pemimpinnya, Keir Starmer, dikritik karena menolak untuk menyerukan gencatan senjata di awal konflik dan meminta jeda kemanusiaan sebagai gantinya. Dia belakangan telah menyerukan gencatan senjata yang berkelanjutan.

Coalisi Free Palestine mengatakan para aktivisnya telah menyusup ke konferensi kebijakan luar negeri yang diselenggarakan oleh Fabian Society, sebuah organisasi sosialis, di Guildhall London.

“Sulit untuk melihat bagaimana Lammy mematuhi komitmennya terhadap hak asasi manusia atau hukum internasional saat kita memasuki hari ke-106 dari serangan tidak henti Israel terhadap Gaza,” kata kelompok tersebut.

Israel meluncurkan perangnya terhadap Hamas setelah serangan tak terduga kelompok militan itu pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, di Israel dan sekitar 250 lainnya ditawan. Otoritas kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan serangan Israel telah menewaskan hampir 25.000 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.