Untuk Nomaden Laut Bajau, suku nomaden laut yang tersebar di wilayah Asia Tenggara yang terkenal dengan keberaniannya mengarungi lautan tanpa batas. Suku ini memiliki tradisi-tradisi unik dalam upacara keagamaan mereka yang disebut dengan sebutan “ceremonial practices”.
Salah satu upacara keagamaan yang paling terkenal di kalangan suku Bajau adalah upacara Ma’badong. Upacara ini dilakukan untuk menghormati para leluhur mereka dan memohon perlindungan kepada para roh penjaga lautan. Ma’badong dijalankan dengan penuh kekhusukan, dari persiapan hingga pelaksanaan upacara. Seluruh anggota suku Bajau turut serta dalam upacara ini, mulai dari anak-anak hingga orang tua.
Salah satu tradisi unik dalam upacara Ma’badong adalah penggunaan perahu tradisional Bajau yang disebut dengan bangkong. Bangkong digunakan sebagai tempat untuk menghantarkan sesajen dan persembahan kepada para leluhur. Selain itu, para pria Bajau juga melakukan tarian tradisional yang disebut dengan tarian Pakarena untuk memohon keselamatan dan keberuntungan dalam perjalanan mereka di lautan.
Selain Ma’badong, suku Bajau juga memiliki upacara lainnya yang disebut dengan Sambulayang. Upacara ini dilakukan untuk memberikan penghormatan kepada para dewa laut dan mendapatkan petunjuk dari mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sambulayang dilakukan dengan mengadakan pesta besar di rumah kepala suku, di mana seluruh anggota suku bersatu untuk menjalani upacara dengan penuh kekhidmatan.
Selain kedua upacara tersebut, suku Bajau juga memiliki tradisi-tradisi lain dalam upacara keagamaan mereka. Mereka percaya bahwa dengan menjaga tradisi dan adat istiadat mereka, mereka akan mendapatkan berkah dan perlindungan dari para leluhur dan roh penjaga lautan.
Dalam kehidupan sehari-hari, suku Bajau juga menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan laut sebagai bagian dari upacara keagamaan mereka. Mereka memahami betapa pentingnya menjaga keseimbangan alam demi kelangsungan hidup mereka sebagai suku nomaden laut.
Sebagai jurnalis yang telah banyak merespons informasi tentang berbagai kebudayaan di Indonesia, saya merasa terpana dengan keindahan dan keunik *on* upacara keagamaan suku Bajau. Mereka telah berhasil menjaga tradisi dan adat istiadat mereka selama berabad-abad, dan hal tersebut patut untuk diapresiasi oleh masyarakat Indonesia maupun dunia.
Dengan mengungkap cerita-cerita tentang upacara keagamaan suku Bajau, saya berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih luas kepada masyarakat tentang keberagaman budaya di Indonesia. Semoga tradisi-tradisi suku Bajau tetap lestari *dan tetap* diwariskan kepada generasi-generasi *dan* berikutnya.