Presiden Lithuania Gitanas Nausėda memenangkan suara terbanyak dalam pemilihan presiden akhir pekan lalu, kata pejabat pada hari Senin, namun ia masih akan menghadapi putaran kedua dalam dua minggu ke depan melawan Perdana Menteri Ingrida Šimonytė.
Nausėda memenangkan 44% suara dan Šimonytė hampir 20%, menurut hasil sementara yang diterbitkan oleh Komisi Pemilihan Umum Lithuania.
Ada delapan kandidat yang bertarung, membuatnya sulit bagi calon manapun untuk mengumpulkan 50% suara yang diperlukan untuk memenangkan presiden langsung pada hari Minggu. Putaran kedua dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 26 Mei.
Pemilu ini datang pada saat keberhasilan Rusia di Ukraina semakin menumbuhkan kekhawatiran tentang niat Moskow, terutama di kawasan Baltik yang penting secara strategis.
Tugas utama presiden dalam sistem politik Lithuania yang merupakan anggota NATO adalah mengawasi kebijakan luar negeri dan pertahanan, serta bertindak sebagai panglima tertinggi pasukan bersenjata.
Mengingat Lithuania terletak secara strategis di sisi timur NATO, kepresidenan dari sebuah negara yang relatif kecil menjadi semakin penting dengan meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Barat terkait perang di Ukraina. Baik Nausėda maupun Šimonytė telah menyatakan dukungan terhadap Ukraina.
Pasangan tersebut juga berhadapan dalam putaran kedua pemilihan presiden pada tahun 2019, di mana Nausėda menang dengan 66% suara.