Asif William Rahman telah ditangkap oleh FBI minggu ini di Kamboja dan dijadwalkan untuk melakukan penampilan di pengadilan di Guam.
Seorang pria yang bekerja di luar negeri untuk pemerintah Amerika Serikat telah didakwa atas pengungkapan informasi kelasifikasi sebelum serangan rudal Israel yang direncanakan terhadap Iran bulan lalu, menurut laporan media yang mengutip dokumen pengadilan.
Pria tersebut, yang diidentifikasi sebagai Asif William Rahman, ditangkap oleh FBI minggu ini di Kamboja dan dijadwalkan untuk membuat penampilan pertamanya di pengadilan di Guam, seperti yang dilaporkan Associated Press pada hari Rabu.
Rahman didakwa minggu lalu di pengadilan AS di Virginia atas dua tuduhan mengungkapkan informasi pertahanan nasional berdasarkan Undang-Undang Spionase, dan bisa menghadapi hukuman penjara yang panjang.
The New York Times melaporkan bahwa Rahman bekerja untuk Central Intelligence Agency (CIA), menambahkan bahwa CIA tidak memberikan komentar mengenai masalah tersebut.
Dokumen yang bocor dipersiapkan oleh National Geospatial-Intelligence Agency (NGIA), yang menganalisis gambar dan informasi yang dikumpulkan oleh satelit mata-mata AS, seperti yang dilaporkan surat kabar tersebut.
NGIA melakukan pekerjaan dalam mendukung operasi militer rahasia AS.
Dokumen-dokumen tersebut muncul bulan lalu di saluran aplikasi pesan Telegram. Dokumen tersebut mencatat bahwa Israel masih memindahkan aset militer untuk melakukan serangan militer sebagai tanggapan terhadap serangan rudal balistik Iran pada 1 Oktober.
Israel melancarkan serangan pembalasan terhadap beberapa situs di Iran pada akhir Oktober.
Setelah serangan itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei memperingatkan Israel dan AS akan “tanggapan yang menghancurkan” atas tindakan terhadap Iran dan sekutunya, menurut media negara.