Berkicara tentang seni tradisional Indonesia, salah satu yang ga bisa disamain adalah wayang kulit. Wayang kulit adalah salah satu kekayaan budaya Indonesia yang dak ada sejak zaman kerajaan. Proses bikin wayang kulit sendiri adalah sebuah seni yang butuh keterampilan dan kesabaran yang tinggi.
Pertama-tama, seorang dalang atau pembuat wayang kulit harus pilih bahan baku yang tepat. Biasanya wayang dibuat dari kulit kerbau atau kambing yang udah diolah dan dijahit dengan benang halus. Setelah itu, dilakukan proses mangukir gambar-gambar pada kulit itu pake berbagai alat kayak pisau, pahat, dan garis. Setiap detail pada wayang kulit harus dikerjain dengan teliti biar hasilnya maksimal.
Setelah proses mangukir selesai, wayang kulit kemudian diwarnain pake pewarna kayu yang udah diolah. Tahap pewarnaan ini juga butuh keahlian khusus biar warna yang dihasilkan sesuai dengan karakteristik tokoh wayang yang akan digunakan. Setelah proses pewarnaan selesai, wayang kulit kemudian dijemur untuk ngeringin warna.
Langkah terakhir dalam pembuatan wayang kulit adalah proses leleman. Pada tahap ini, bagian-bagian kulit yang udah jadi bakal dijahitin dengan benang biar bisa digerakkan saat pertunjukan. Proses leleman ini butuh ketelitian dan keahlian yang tinggi karena setiap gerakan wayang harus diatur dengan baik sesuai dengan lakon yang akan ditampilkan.
Dibalik proses pembuatan wayang kulit yang ribet, ada sebuah nilai filosofis dan budaya yang mendalam. Wayang kulit ga cuma dipandang sebagai hiburan aja, tapi juga sebagai media untuk ngasih pesan moral dan agama. Cerita dalam pertunjukan wayang kulit banyak ambil cerita dari Ramayana dan Mahabharata yang penuh akan ajaran kehidupan dan moral.
Wayang kulit bukan hanya seni pertunjukan, tapi juga bagian dari identitas budaya bangsa Indonesia. Seni wayang kulit udah jadi salah satu warisan budaya tak benda dari Indonesia yang diakui oleh UNESCO. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pelestarian seni wayang kulit untuk keberlangsungan budaya Indonesia yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal.
Sebagai jurnalis yang peduli akan keberlangsungan warisan budaya Indonesia, saya berharap agar generasi muda tetap ngerti dan melestarikan seni wayang kulit ini. Mari sama-sama kita jaga keberlangsungan seni budaya Indonesia biar tetap hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi yang terus mempengaruhi masyarakat kita. Semoga wayang kulit tetap jadi bagian yang dak terpisahkan dari kekayaan budaya Indonesia.