Presiden Rusia, Vladimir Putin, memuji kecepatan dengan yang pasukannya menguasai teritori baru di Ukraina tetangga pada hari Senin. Saat tampil di depan para siswa sekolah, ia mengatakan bahwa upaya Ukraina untuk menghentikan kemajuan pasukan Rusia di Donbass dengan serangan balasan di wilayah Kursk telah sia-sia. “Kita tidak sedang membicarakan tentang maju 200 atau 300 meter,” kata Putin, menurut agen berita Rusia. “Kita tidak memiliki jenis kecepatan seperti ini dalam serangan di Donbass sejak lama.” Putin singgah di republik Siberia Tuva dalam perjalanan ke Mongolia, untuk memberikan pelajaran dalam mata pelajaran baru yang diperkenalkan setelah dimulainya perang, “Percakapan tentang hal-hal penting.” Pelajaran tersebut, penuh dengan propaganda, bertujuan untuk mengenalkan anak-anak pada kursus politik Kremlin. Putin mengulangi klaim bahwa perang yang ia perintahkan adalah untuk pertahanan negaranya sendiri. “Kita sedang melindungi baik rakyat yang tinggal di Donbass maupun masa depan Rusia, karena kita tidak bisa memberi ruang bagi struktur musuh yang diciptakan di bawah hidung kami yang menyimpan rencana agresif terhadap negara kami,” ujarnya. Putin tampaknya merujuk pada harapan Kiev untuk bergabung dengan NATO. Putin menyebut tentara Ukraina yang terlibat dalam serangan balasan di wilayah Kursk “bandit” yang harus diselesaikan oleh Rusia. Pasukan Ukraina masih memiliki inisiatif di wilayah Kursk, sebagian karena Rusia telah enggan menarik tentara dari area utama serangan di Donetsk untuk menolak serangan tersebut.