Sejumlah ratus orang berunjuk rasa pada hari Jumat menentang Islamisme dalam sebuah unjuk rasa yang diselenggarakan oleh partai Alternatif untuk Jerman (AfD) sayap kanan jauh di Mannheim disambut dengan beberapa ribu kontramanifestan yang menyerukan agar keluar dari negara para Nazi. Unjuk rasa itu berlangsung setelah serangan fatal terhadap seorang polisi oleh seorang imigran Afghanistan pada tanggal 31 Mei. Polisi menyatakan ada sekitar 700 orang di acara AfD yang disambut oleh sekitar 3.300 kontramanifestan yang menentang unjuk rasa AfD. Terdengar teriakan “AfD, AfD” di satu sisi dan “Pecat Nazi” di sisi lain. Ribuan personel polisi memisahkan para demonstran. Beberapa pembicara di unjuk rasa AfD menyerukan agar “kekerasan dengan pisau” tidak menjadi norma di Jerman. Islam politik adalah “ancaman terbesar” terhadap keamanan Jerman, kata yang lain. Selain bendera Jerman, spanduk dengan tulisan-tulisan seperti “Remigrasi sekarang” dan “Tutup perbatasan” juga terlihat di unjuk rasa itu. Unjuk rasa dimulai dengan satu menit keheningan untuk polisi Rouven Laur, yang meninggal pada Minggu akibat cedera yang dideritanya dalam serangan dengan pisau. Awalnya AfD ingin berunjuk rasa di alun-alun, tetapi Pengadilan Administratif Baden-Württemberg (VGH) menolak banding dari kota Mannheim terhadap keputusan Pengadilan Administratif Karlsruhe. Pengadilan tinggi yang memberikan lampu hijau untuk unjuk rasa AfD di tempat kejadian. Akibatnya, partai tersebut harus pindah ke lokasi lain. Pada tanggal 31 Mei, seorang Afghanistan berusia 25 tahun melukai lima peserta unjuk rasa yang diselenggarakan oleh gerakan Pax Europa, yang kritis terhadap Islam. Laur, polisi berusia 29 tahun, mengalami cedera kritis dan meninggal karena cedera yang dideritanya. Seorang wanita memegang poster dengan slogannya “Tutup perbatasan!” selama demonstrasi di lapangan parade menentang Islamisme yang diselenggarakan oleh Alternatif untuk Jerman (AfD). Sepekan sebelumnya, seorang polisi tewas dalam serangan pisau di alun-alun Mannheim. -/dpa. Seorang wanita memegang poster bertuliskan “Islam adalah paku di peti mati semua demokrasi” selama demonstrasi di lapangan parade menentang Islamisme yang diselenggarakan oleh Alternatif untuk Jerman (AfD). Sepekan sebelumnya, seorang polisi tewas dalam serangan pisau di alun-alun Mannheim. -/dpa.