Rekaman dari Algeria dan Indonesia secara keliru dikaitkan dengan konflik Timur Tengah.

Rekaman dua kejadian tidak terkait di Aljazair dan Indonesia telah ditonton ribuan kali bersama klaim palsu yang menyatakan bahwa itu menunjukkan aftermath serangan Hezbollah terhadap Israel. Klip tersebut — yang pertama kali beredar online pada Agustus 2024 — sebelum eskalasi dalam konflik Israel-Hezbollah beberapa minggu. “Kita telah melihat Isra-Hell atas berkat Hezbollah,” tulis keterangan berbahasa Bengali di samping video yang dibagikan di Facebook pada 23 September 2024. Rekaman dimulai dengan orang-orang berkumpul untuk menonton kembang api menerangi langit di atas kendaraan di jalan. Lalu berpindah ke adegan api di area terbuka besar dengan suara teriakan terdengar di latar belakang. Video juga dibagikan bersama klaim palsu serupa dalam Bahasa Bengali di sini dan di sini di Facebook; dan di sini dalam bahasa Inggris di Instagram. Postingan menyebar online saat Israel dan Hezbollah mengancam untuk meningkatkan serangan lintas batas mereka meskipun ada seruan internasional agar kedua belah pihak mundur dari tepi perang mendekati perang total (arsip link). Tangkapan layar pos Facebook palsu diambil pada 2 Oktober 2024. Hezbollah berdagang hampir setiap harinya dengan tembakan lintas batas dengan Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di selatan Israel yang memicu perang di Jalur Gaza. Serangan belum pernah terjadi ini mengakibatkan kematian 1.205 orang, kebanyakan warga sipil, menurut data AFP berdasarkan angka resmi Israel yang mencakup sandera yang tewas dalam tawanan. Dari 251 sandera yang ditangkap oleh militan, 97 masih ditahan di Gaza, termasuk 33 yang militer Israel katakan tewas. Serangan militer balasan Israel telah membunuh setidaknya 41.788 orang di Gaza, kebanyakan mereka warga sipil, menurut data yang disediakan oleh kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas. Tetapi rekaman ini tidak terkait dengan konflik Israel-Hezbollah. Sembahyang kembang api Aljazair Pencarian gambar mundur di Google dengan frame kunci yang diekstrak dari postingan menemukan video yang dibagikan di YouTube pada 9 Agustus 2024 (link arsip). Keterangan klip tersebut mengatakan, “Perayaan para penggemar Mouloudia d’Alger dalam rangka ulang tahun ke-103.” Berikut adalah perbandingan rekaman yang dibalik dalam posting palsu (kiri) dan video YouTube (kanan): Perbandingan tangkapan layar antara rekaman yang dibalik yang digunakan dalam posting palsu (kiri) dan video yang diunggah di YouTube (kanan) Tim sepak bola Aljazair Mouloudia Club d’Alger merayakan ulang tahun ke-103 mereka pada Agustus 2024. Pada penanda waktu dua detik, klip menunjukkan sekelompok pria yang mengenakan jaket dengan akronim ‘G.I.P’, yang sesuai dengan seragam polisi Aljazair (link arsip). Rekaman ini secara umum sesuai dengan foto Google Street View dari ibukota Algiers di dekat Mesjid Agung (link arsip). Pada 8 Agustus, halaman Facebook resmi Mouloudia Club d’Alger juga membagikan rekaman kembang api di Algiers untuk memperingati acara tersebut (link arsip). Api pasar Indonesia Pencarian gambar lebih lanjut menemukan rekaman lain yang dipublikasikan di akun Instagram untuk media berita Indonesia Kabar Kutim pada 22 Agustus (arsip di sini). Tulisan keterangan video ini mengatakan, “Api terjadi di Lokasi Pasar Sangkulirang, Desa Benua Baru. Kejadian ini terjadi dini hari Kamis, 22/8/2024.” Laporan berita lain mengonfirmasi bahwa kebakaran besar terjadi di pasar Sangkulirang di provinsi Kalimantan Timur Indonesia di pulau Borneo pada 22 Agustus (arsip di sini). Berikut adalah perbandingan antara rekaman yang dibalik dalam posting palsu (kiri) dan video yang diterbitkan oleh media Indonesia (kanan): Perbandingan tangkapan layar antara video yang dibalik dalam posting palsu (kiri) dan rekaman yang diterbitkan oleh media Indonesia (kanan). Qadaruddin SHISHIR. AFP sebelumnya telah membantah klaim-kalaim palsu tentang ketidakstabilan di Timur Tengah di sini dan di sini.

Tinggalkan komentar