Seorang remaja berusia delapan belas tahun melukai setidaknya lima orang secara acak, dilaporkan dalam pengaruh video game. Polisi Turki telah menangkap seorang remaja yang pada hari Senin menusuk setidaknya lima orang di sebuah masjid di barat laut negara tersebut. Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya mengatakan pada hari Selasa bahwa penyelidikan telah dimulai, tetapi dia tidak menjelaskan motif di balik serangan di kota Eskisehir. Media lokal berspekulasi bahwa serangan tersebut, yang direkam secara langsung oleh remaja tersebut, mungkin dipengaruhi oleh video game.
Guna melindungi diri, pelaku yang berusia 18 tahun tersebut menggunakan helm dan rompi anti peluru ketika menyerang di taman teh masjid. Dia ditangkap setelah dikejar oleh polisi, menurut kantor gubernur Eskisehir. Pelaku yang diketahui bernama Arda K, menyiarkan serangan tersebut secara langsung di X, demikian dilaporkan media lokal. Lima orang yang terluka telah dilarikan ke rumah sakit, dua di antaranya dalam kondisi serius, lapor Anadolu Agency yang dijalankan negara. Media lain menyebutkan tujuh orang mengalami luka.
Haberturk dan media lain melaporkan bahwa pelaku mungkin terpengaruh oleh video game. Selain rompi anti peluru dan helm, gambar yang dia siarkan menunjukkan dia mengenakan kacamata di atas masker, sehingga wajahnya seluruhnya tertutup. Situs berita mengatakan dia mengenakan “matahari hitam,” sebuah simbol Nazi yang terbuat dari beberapa swastika, di dadanya. Dia juga membawa kapak di pinggangnya tetapi tidak terlihat menggunakannya, menurut media lokal. Pelaku tidak berteriak atau mengekspresikan motivasi dari tindakannya, laporan harian Cumhuriyet mengatakan, menambahkan bahwa penampilannya menunjukkan dia “terpengaruh oleh permainan perang.”
Selain negara-negara lain, Turki telah menyaksikan serangkaian serangan pisau acak dalam beberapa bulan terakhir. Seorang pria menusuk dua orang hingga tewas bulan lalu di provinsi Bingol timur, melukai tujuh orang lain, laporan media lokal. Pada bulan Januari, seorang pria ditangkap setelah menyerang imam dan seorang jemaah di Masjid Fatih di Istanbul.