Remaja Nomaden Membayar $10K Setiap Tahun untuk Hidup sebagai Penumpang Kereta 24 Jam: ‘Kemungkinan Tak Terbatas’

Dia memilih jalannya sendiri.

Lasse Stolley, 17 tahun, membuat berita internasional sebagai “trainsquatter” Jerman, menjalani hidupnya di atas gerbong kereta api Deutsche Bahn dengan biaya satu tiket tahunan tanpa batas seharga sekitar $10.000.

Remaja tunawisma ini naik kelas satu saat melakukan perjalanan sekitar 600 mil di Jerman dan Eropa setiap hari, seperti yang dilaporkan oleh Daily Mail dan Business Insider — tidur di kereta malam, sarapan di gerbong makan, mencuci pakaian di wastafel, dan mandi di kolam renang umum dan pusat komunitas sepanjang perjalanan.

Lasse Stolley membagikan perjalanannya di atas Deutsche Bahn dengan pengikutnya di media sosial. Instagram/Lasse Stolley

“Kehidupan di kereta memberi saya kebebasan untuk memilih ke mana saya ingin pergi kapan saja. Sarapan di Laut Baltik di pagi hari dan menikmati matahari terbenam di Pegunungan Alpen di malam hari — kemungkinannya tak terbatas!” tulis si digital nomad dalam unggahan terbarunya di Instagram.

Sebagian besar hari, Stolley duduk di antara penumpang di ruang duduk dengan meja untuk bekerja di laptopnya. Kemudian, dia terkenal suka meregangkan tubuhnya di atas tempat duduk dengan bantal leher dan selimut perjalanan untuk tidur dengan earphone noise-canceling.

Sejak memulai perjalanannya lebih dari setahun yang lalu, dia juga singgah untuk mengunjungi monumen bersejarah, mendaki taman nasional, dan bahkan melihat aurora di Skandinavia.

Pengembang perangkat lunak itu menggunakan aplikasi untuk merencanakan dan melacak rute harian, seringkali naik kereta komuter siang dan kereta malam lintas negara malam.

Saat tidak bekerja di laptopnya, Stolley singgah di berbagai tempat di Eropa utara untuk jalan-jalan. Instagram/Lasse Stolley

Tiket kereta tanpa batas Stolley baru-baru ini membawanya ke Skandinavia. Instagram/Lasse Stolley

Stolley meninggalkan kampung halamannya di Fockbek di Jerman utara pada tahun 2022 pada usia 16 tahun. “Itu memerlukan banyak meyakinkan,” ujarnya kepada Insider mengenai keputusan orang tuanya untuk mendukung gaya hidup anak mereka yang tidak biasa.

Setelah memadatkan barang-barangnya ke dalam satu ransel, rotasi pakaian Stolley sekarang hanya termasuk empat kaos dan dua pasang celana.

Stolley mencatat perjalanannya di media sosial dan blognya, berfungsi sebagai sumber ahli tentang semua aspek perjalanan Deutsche Bahn.

Dia berharap ketenarannya dan pengetahuannya tentang operasi kereta api bisa memberinya pekerjaan nanti. “Harapan saya adalah memberi umpan balik kepada perusahaan transportasi, misalnya, Deutsche Bahn atau produsen kereta api, dan mendapatkan bayar untuk itu,” katanya.