“Pabrik-pabrik Volkswagen di Jerman akan ditutup oleh perusahaan, karyawan mengumumkan hari Senin. Rencana ini akan mempengaruhi banyak pekerja dan pabrik tetap di negara tersebut. Serikat pekerja telah memberikan perlawanan terhadap rencana ini dan bisa menyebabkan mogok kerja dalam beberapa minggu ke depan. Negosiasi antara Volkswagen dan serikat pekerja telah terjadi selama beberapa minggu terakhir.
“Jika VW tetap pada jalur yang disepakati pada hari Rabu, konsekuensi akan diambil oleh serikat pekerja terbesar di Jerman, IG Metall,” kata Thorsten Groeger, juru negosiasi serikat pekerja. Rencana pengurangan ini, termasuk pemotongan gaji hingga 10%, disebut lebih dalam dari yang diharapkan.
“Pabrik-pabrik VW di Jerman semuanya terkena dampaknya. Tidak ada yang aman,” tambah Daniela Cavallo, ketua dewan kerja. Perusahaan berencana untuk memindahkan sebagian produksi ke luar negeri atau mengalihkannya ke perusahaan lain. “Ini adalah rencana grup industri terbesar Jerman untuk memulai penjualan di negaranya sendiri,” ujar Cavallo.
Volkswagen telah mengingatkan tentang kebutuhan untuk revolusi besar-besaran karena persaingan yang semakin ketat di China dan penurunan penjualan di tempat lain. Eksekutif mengatakan perusahaan menjual 500.000 mobil lebih sedikit setiap tahun di Eropa dibandingkan dengan sebelum pandemi.
Thomas Schaefer, CEO Volkswagen, mengatakan bahwa pabrik di Jerman kurang produktif dan biaya lebih tinggi dari anggaran perusahaan. “Kami masih menangani banyak tugas secara internal yang pesaing sudah mengalihkan dengan biaya yang lebih efisien,” ujarnya. Biaya tenaga kerja juga dianggap terlalu tinggi dan perusahaan akan membuat proposal konkrit untuk menguranginya dalam negosiasi dengan serikat pekerja.”