Ribuan orang berdemo di Prancis menentang kekerasan terhadap perempuan di tengah persidangan pemerkosaan

Ribuan orang telah ikut serta dalam protes nasional di Prancis menuntut perlindungan yang lebih baik bagi wanita di tengah kasus pemerkosaan yang mencuri perhatian di pengadilan. Serikat dagang CGT mengatakan ada 100.000 peserta dalam rapat pada hari Sabtu, termasuk 80.000 di Paris. Polisi memperkirakan jumlah demonstran di seluruh negara sebanyak 20.000, dengan rencana protes lebih lanjut pada hari Senin. Pemrotes terkait dengan persidangan terkenal di selatan Prancis, yang akan segera berakhir dalam beberapa hari ke depan. Tersangka utama adalah Dominique Pelicot, yang, menurut dakwaan, membius dan menyerang mantan istri Gisèle Pelicot selama hampir sepuluh tahun dan menawarkannya kepada pria lain untuk diserang. Pelicot, yang sekarang berusia 72 tahun, percaya bahwa dia diperkosa sekitar 200 kali. Mantan suaminya mengaku di pengadilan. Selain dia, 50 pria lain yang didakwa menghadapi hukuman penjara hingga 20 tahun. Persidangan di Avignon telah memicu gelombang kejut di Prancis dengan tuntutan perlindungan yang lebih baik bagi wanita. Kasus ini juga menghidupkan kembali perdebatan tentang persetujuan seksual. Aktivis telah lama menyerukan agar tindakan seksual secara eksplisit disetujui dan hal ini dijadikan hukum pidana dalam reformasi yang dikenal sebagai “ya berarti ya.” Para pelaku yang diduga kemudian tidak akan bisa berargumen di pengadilan bahwa mereka tidak mengetahui tentang kurangnya persetujuan. Parlemen Prancis saat ini sedang mempertimbangkan proposal untuk mengubah undang-undang tentang definisi kekerasan seksual. Menurut CGT, demonstrasi lebih lanjut direncanakan di kota selatan Avignon pada hari Senin. Serikat dagang melihat jumlah peserta sebagai tanda bahwa kekerasan seksual terhadap wanita, mulai dari pelecehan seksual hingga femisida, akhirnya terbawa ke publik.

Tinggalkan komentar