Ribuan orang melakukan demonstrasi di beberapa kota Israel pada Sabtu malam untuk meminta pembebasan sandera yang ditahan oleh organisasi Palestina militan Hamas dan menentang pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
“Saya menyerukan kepada pemerintahan yang paling gagal dalam sejarah (Israel): mundur!” teriak seorang perwira cadangan di acara protes terbesar di metropolis pantai Tel Aviv. Perwira tersebut terluka dalam perang Gaza saat ini.
Peserta protes di Tel Aviv membawa spanduk dengan tulisan “Kamu adalah pemimpin! Kamu yang bersalah!”
Sejumlah kritikus menuding Netanyahu telah mengelola negara dengan buruk sebelum dan sesudah serangan teroris oleh Hamas Islamis dan kelompok ekstrem lainnya di selatan Israel pada 7 Oktober.
Kritikus menyalahkan perdana menteri karena mengutamakan kepentingan politik pribadinya saat mengambil keputusan penting.
Di Tel Aviv, sekelompok lawan pemerintah mencoba untuk memblokir jalan tol.
Polisi menggunakan water canon untuk menghalau para demonstran, menurut laporan media.
Pawai tambahan dilakukan pada Sabtu di Yerusalem, Haifa, Beersheba, dan di Caesarea di depan vila pribadi Netanyahu.
Nasib lebih dari 130 sandera yang masih ditawan oleh teroris di Jalur Gaza sangat mempengaruhi masyarakat Israel.
Menurut perkiraan Israel, sekitar 100 dari mereka masih hidup.
Negosiasi tidak langsung sedang berlangsung dengan Hamas untuk menjamin pembebasan sandera tersebut sebagai imbalan atas tahanan Palestina di penjara Israel.
Sebanyak 105 dari lebih dari 250 orang yang diculik awalnya dibebaskan pada November selama gencatan senjata dalam perang Gaza.