Ribuan pejuang yang didukung oleh Iran siap bergabung dengan Hezbollah dalam pertempurannya melawan Israel.
Pasukan Pertahanan Israel telah menyetujui rencana untuk kemungkinan serangan di Lebanon.
Sekretaris Jenderal PBB memperingatkan tentang bencana “di luar imajinasi” jika konflik itu meruncing.
Ribuan pejuang yang didukung oleh Iran siap bergabung dengan kelompok militan Hezbollah di Lebanon saat ketegangan meningkat dengan Israel yang berdekatan, Associated Press melaporkan.
Dalam pidatonya pada hari Rabu, pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah mengatakan bahwa para pemimpin militan dari “poros perlawanan” yang dipimpin oleh Iran telah menawarkan untuk mengirim puluhan ribu pejuang untuk mendukung Hezbollah ketika konfrontasi dengan Israel mengancam untuk meluas menjadi perang besar.
“Kami berterima kasih, tetapi kami sudah kelebihan angka,” kata Nasrallah, seperti dilaporkan AP, menambahkan bahwa Hezbollah sudah memiliki 100.000 pejuang dalam barisannya.
Sebuah laporan dari Atlantic Council pada Mei 2020 mengatakan bahwa Hezbollah memiliki sekitar 30.000 pejuang aktif dan hingga 20.000 cadangan pada saat itu.
Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya dari kelompok yang didukung oleh Iran di Irak memberi tahu AP di Baghdad bahwa jika terjadi perang besar, “kami akan (bertempur) bahu-membahu dengan Hezbollah,” menambahkan bahwa beberapa penasihat dari Irak sudah berada di Lebanon.
Hezbollah telah melancarkan serangan terhadap Israel untuk mendukung kelompok militan Palestina Hamas sejak serangan pada 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel.
Israel telah membalas dengan keras terhadap kelompok tersebut, menargetkan para komandannya dan infrastrukturnya di selatan Lebanon.
Israel juga sedang mempertimbangkan perang besar dengan kelompok tersebut, dengan Menteri Pertahanan negara itu, Israel Katz, mengatakan pada hari Selasa bahwa keputusan mengenai langkah tersebut sudah dekat.
“Kita sangat dekat dengan momen keputusan untuk mengubah aturan melawan Hezbollah dan Lebanon. Dalam perang besar, Hezbollah akan hancur dan Lebanon akan terkena dampak yang sangat parah,” tulis Katz di X.
Hal ini terjadi saat IDF mengumumkan rencana telah disetujui untuk “penyerangan” di Lebanon.
Pada hari Jumat, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyatakan bahwa eskalasi konflik akan memiliki konsekuensi yang menghancurkan.
“Kita harus jelas: Rakyat di wilayah itu dan rakyat dunia tidak mampu menghadapi Lebanon menjadi seperti Gaza yang lain,” katanya.
“Langkah sembrono – perhitungan yang salah – bisa memicu bencana yang jauh melampaui batas, dan sejujurnya, melampaui imajinasi,” tambahnya.
Sebuah laporan oleh pemikir tank Center for Strategic and International Studies yang diterbitkan pada Maret mengatakan bahwa bahkan jika Israel mencapai kekalahan yang tegas atas Hezbollah dalam perang besar, kemungkinan besar “tidak akan menyebabkan kehancuran kelompok tersebut mengingat akar yang dalam di Lebanon dan dukungan yang kuat dari Iran.”