Ribuan Warga Serbia Protes di Belgrade Menentang Penambangan Lithium | Serbia

Ribuan orang turun ke jalan di ibu kota Serbia, Belgrade, pada hari Sabtu untuk memprotes penghidupan kembali tambang lithium yang kontroversial yang akan menjadi sumber penting untuk mendukung transisi energi hijau Eropa. Sebelum aksi protes, dua tokoh utama dalam protes tersebut mengatakan bahwa mereka sempat ditahan oleh petugas keamanan yang memperingatkan bahwa segala upaya untuk memblokir jalan selama protes akan dianggap ilegal. Ribuan orang berteriak “Rio Tinto keluar dari Serbia” dan “Kalian tak akan menggali” saat mereka berkumpul di pusat kota Belgrade sebelum memulai mars melalui kota. Para demonstran kemudian memasuki stasiun kereta api utama Belgrade di mana mereka memblokir jalur, menghentikan lalu lintas. Serbia memiliki deposit lithium yang luas dekat kota barat Loznica, di mana proyek pertambangan yang dikembangkan oleh perusahaan pertambangan Anglo-Australia, Rio Tinto, menjadi pemicu ketegangan politik yang menahun di negara Balkan dalam beberapa tahun terakhir terkait potensi dampak lingkungan. Deposit tersebut ditemukan pada tahun 2004, namun setelah berbulan-bulan protes massal, pemerintah terpaksa menghentikan proyek tersebut pada tahun 2022. Pemerintah menghidupkan kembali proyek tersebut setelah keputusan pengadilan bulan lalu menyatakan bahwa tindakan mencabut izin yang diberikan kepada Rio Tinto tidak sesuai dengan konstitusi dan undang-undang. Pemerintah Serbia menandatangani nota kesepahaman dengan Uni Eropa yang dianggap sebagai langkah pertama dalam pengembangan sumber daya lithium Serbia. Lithium adalah logam yang strategis diperlukan untuk baterai kendaraan listrik, menjadikannya kunci dalam membantu industri otomotif beralih ke produksi yang lebih ramah lingkungan. Namun, proyek ini tetap tidak populer bagi banyak orang di Serbia karena kekhawatiran bahwa tambang tersebut akan mencemari sumber air dan membahayakan kesehatan masyarakat. “Saya di Belgrade karena di sini sedang mempertahankan kehidupan di Serbia,” kata Slobodan Stanimirovic, 58, dari Radjevina di barat Serbia dekat lokasi tambang masa depan. Protes di Belgrade merupakan yang terbaru dalam serangkaian demonstrasi yang diadakan di seluruh negara Balkan setelah izin tambang tersebut dipulihkan. Aktivis dan demonstran telah mendesak para legislator untuk mengesahkan undang-undang yang secara permanen melarang pertambangan lithium dan boron di Serbia. Kelompok-kelompok lingkungan mengatakan bahwa mereka siap untuk memblokir arteri lalu lintas utama di seluruh Serbia dan terlibat dalam perbuatan melawan hukum jika pemerintah tidak bertindak sebelum batas waktu 10 Agustus yang ditetapkan oleh aktivis. Presiden Serbia, Aleksandar Vučić, telah berkali-kali berjanji bahwa tidak akan ada operasi penambangan yang dimulai hingga ada jaminan mengenai protokol keselamatan lingkungan yang didirikan.