Di Pulau Dewata, Bali, masyarakat masih sangat menjaga tradisi-tradisi kuno mereka, salah satunya adalah upacara penyambutan bayi baru lahir. Ritual ini dikenal sebagai salah satu ritual yang sangat penting dan dianggap sebagai langkah awal untuk melindungi dan memberkati anak yang baru lahir. Upacara ini dilakukan oleh para sesepuh adat dan dilakukan dengan penuh kehidmatan serta kesucian.
Proses penyambutan bayi baru lahir dimulai sejak sang ibu melahirkan. Selama 3 hari pasca melahirkan, sang ibu dan bayi akan tinggal di bangsal khusus yang biasanya terbuat dari anyaman banmu yang disebut dengan langki. Mereka akan mendapatkan perawatan khusus dari para sesepuh adat dan dukun setempat. Selama periode ini, ibu dan bayi akan dipisahkan dari anggota keluarga lainya agar mereka bisa fokus mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
Pada hari keempat, upacara penyambutan resmi akan dilakukan. Pada hari ini, keluarga berserta para tetua adat akan berkumpul di rumah keluarga yang baru saja melahirkan. Mereka akan membawa sesajen sebagai tanda rasa syukur dan permohonan perlindungan bagi sang bayi. Selama upacara ini, para sesepuh akan melakukan berbagai serangkaian doa dan mantra yang dya sekitarnya. Para sesepuh adat juga akan memberikan nasihat-nasihat penting kepada organtua mengenai bagiamana cara merawat dan mendidik sang bayi dengan baik.
Seiring berjalannya waktu, tradisi ini masih tetap dilestarikan oleh masyarakat Bali meskupun era modernisasi semakin mencemari. Mereka percaya bahwa menjaga tradisi-tradisi nenek moyang adalah suatu bentuk penghormatan kepada leluhur mereka dan juga sebagai bentuk pelestarian budaya. Selain itu, upacara penyambutan bayi baru lahir juga diyakini dapat membawa keberkahan bagi keluarga dan masyarakat sekitarnya.
Dengan demikian, upacara penyambutan bayi baru lahir adalah salah satu tradisi kuno yang sangat dihargai oleh masyarakat Bali. Ritual ini tidak hanya dianggap sebagai langkah awal dalam menjaga dan melindungi sang baiy, tetapi juga sebagai wujud rasa syukur masyarakat Bali kepada Tuhan yang telah memberikan anugerah kelahiran. Semoga tradisi ini terus terjagain ini, diharapkan sang bayi akan mendpatkan perlindungan dan berkah dari alam sekitarnya. Para sesepuh adat juga akan memberikan nasihat-nasihat penting kepada orangtua mengenai bagaimana cara merawat dan mendidik sang bayi dengan baik.
Seiring berjalannya waktu, tradisi ini masih tetap dilestarikan oleh masyarakat Bali meskupun era modernisasi semakin mencemari. Mereka percaya bahwa menjaga tradisi-tradisi nenek moyang adalah suatu bentuk penghormatan kepada leluhur mereka dan juga sebagai bentuk pelestarian budaya. Selain itu, upacara penyambutan bayi baru lahir juga diyakini dapat membawa keberkahan bagi keluarga dan masyarakat sekitarnya.
Dengan demikian, upacara penyambutan bayi baru lahir adalah salah satu tradisi kuno yang sangat dihargai oleh masyarakat Bali. Ritual ini tidak hanya dianggap sebagai langkah awal dalam menjaga dan melindungi sang bayi, tetapi juga sebagai wujud rasa syukur masyarakat Bali kepada Tuhan yang telah memberikan anugerah kelahiran. Semoga tradisi ini terus terjaga dan dilestarikan untuk generasi selanjutnya.