Ukraina mengatakan fasilitas energinya telah diserang secara “masif” oleh Rusia semalam, dalam serangan terbaru yang menargetkan grid listrik negara tersebut. Ini adalah kedelapan kalinya Rusia meluncurkan serangan terhadap fasilitas infrastruktur energi dalam tiga bulan terakhir, demikian kementerian energi Ukraina. Sistem pertahanan udara berhasil menembak jatuh 12 dari 16 peluru kendali dan semua 13 drone yang diluncurkan oleh Rusia ke beberapa wilayah sepanjang malam, ujar kekuatan udara Ukraina. Dua pekerja energi terluka dan dibawa ke rumah sakit di wilayah Zaporizhzhia, serta peralatan energi rusak di kota Lviv Barat, tambah para pejabat. Di wilayah barat daya Ivano-Frankivsk, otoritas juga melaporkan kerusakan pada rumah dan taman kanak-kanak. Rusia telah memulai kembali kampanye serangan terhadap target energi Ukraina selama musim semi dan awal musim panas, menyebabkan pemadaman listrik yang sering di seluruh negara. Presiden Volodymyr Zelensky baru-baru ini mengatakan bahwa Moskow telah menghancurkan separuh kapasitas pembangkit listrik negaranya sejak mulai menghantam fasilitas energinya pada akhir Maret. Serangan malam Sabtu adalah yang kedua menargetkan infrastruktur energi minggu ini. Pada hari Kamis, otoritas Ukraina mengatakan tujuh karyawan terluka dan infrastruktur energi, termasuk pembangkit listrik, rusak dalam serangan besar-besaran semalam. Ukraina membeli energi dari Uni Eropa, namun ini tidak cukup untuk mengatasi defisit. Ini berarti bahwa sebagian besar hari melibatkan pemadaman listrik nasional yang direncanakan untuk melindungi infrastruktur penting seperti rumah sakit dan fasilitas militer. “Kita perlu segera menutup langit-langit kita atau Ukraina akan menghadapi krisis serius musim dingin ini,” kata kepala eksekutif DTEK, salah satu perusahaan energi swasta terbesar Ukraina, Maxim Timchenko. “Saya memohon kepada sekutu untuk membantu kami mempertahankan sistem energi kami dan membangun kembali tepat waktu.” Mr. Zelensky telah berulang kali meminta sekutu Ukraina untuk mengirimkan lebih banyak sistem pertahanan udara. Dia secara khusus meminta tujuh sistem pertahanan udara canggih yang disebut Patriots dari AS. Ivan Fedorov, gubernur Zaporizhzhia, menggulirkan pesan yang sama dengan Mr. Zelensky pada pagi Sabtu dalam pesan yang diposting ke Telegram. “Kita bisa berkata pasti: musuh tidak akan berhenti. Ukraina membutuhkan sistem pertahanan udara.” kata dia. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan pada hari Kamis bahwa Washington akan menempatkan Ukraina di puncak antrian untuk pengiriman Patriots, di depan negara lain yang telah memesan mereka.