Rusia telah meningkatkan serangan terhadap jaringan listrik Ukraina, menyerang infrastruktur energi kritis dalam serangan terbarunya pada hari Sabtu dan melukai hampir 20 orang.
“Pada malam 1 Juni 2024, pihak penduduk Rusia meluncurkan serangan rudal udara yang kuat pada fasilitas infrastruktur kritis di berbagai wilayah Ukraina, menggunakan rudal udara, laut, dan darat, serta pesawat nirawak tipe ‘Shahed’,” kata Angkatan Udara Ukraina pada hari Sabtu dalam sebuah pos di Telegram, menurut terjemahan.
Pejabat setempat mengatakan 19 orang terluka dalam serangan tersebut, seperti dilaporkan oleh Associated Press. Operator energi swasta DTEK mengatakan dua pembangkit listrik miliknya “serius” rusak akibat serangan oleh Rusia pada hari Sabtu.
Herman Halushchenko, Menteri Energi Ukraina, mengatakan infrastruktur listrik di wilayah Zaporizhzhia, Dnipropetrovsk, Donetsk, Kirovohrad, dan Ivano-Frankivsk juga menjadi target, menurut AP.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam serangan tersebut pada hari Sabtu dalam sebuah pernyataan di platform media sosial X.
“Orang sipil, infrastruktur, dan fasilitas energi. Inilah yang selalu menjadi sasaran perang Rusia,” tulis Zelensky di X. “Malam ini, lebih dari 50 rudal berbagai jenis dan sekitar 50 pesawat nirawak ‘Shahed’ menyerang selatan, pusat, dan barat Ukraina.”
“Saya berterima kasih kepada para prajurit kita atas berhasilnya menembak jatuh sebagian besar dari mereka, namun ada juga yang mengenai sasaran,” lanjut Zelensky. “Semua layanan sedang bekerja di lapangan untuk memberikan pemulihan dan bantuan. Semua yang terkena dampak akan menerima semua bantuan yang diperlukan.”
Dia juga mengecam apa yang dianggapnya sebagai “teroris Rusia” yang hanya mengerti “bahasa kekuatan.”
“Dan satu-satunya cara untuk menghentikan teror ini dan menjauhkannya dari menjadi hal yang biasa hanyalah dengan segera membuat keputusan yang efektif,” lanjutnya dalam postingan tersebut. “Perlindungan penuh bagi langit Ukraina harus menjadi hal yang biasa. Agar orang gila di Kremlin mengerti bahwa teror mereka sia-sia.”
Pemimpin Ukraina juga memanfaatkan momen tersebut untuk mendorong sekutu untuk memberikan senjata tambahan, termasuk rudal Patriot, F-16, dan sistem pertahanan udara modern lainnya.
Kerusakan pada jaringan listrik Ukraina telah memaksa pemimpin di negara yang dilanda perang ini untuk memberlakukan pemadaman listrik bergilir secara nasional, menurut AP.