Satu tewas setelah penembak bersenjata menyerang pernikahan di Prancis

Seorang pria berusia 30-an telah tewas dan beberapa orang lain terluka dalam sebuah penembakan di sebuah pesta pernikahan Turki di timur laut Prancis, kata polisi.

Media Prancis melaporkan bahwa tiga pria bersenjata dan berkerudung tiba di tempat resepsi di Thionville larut malam Sabtu sebelum menembaki tamu.

Berangkat dari sumber polisi, surat kabar Le Figaro mengatakan para penyerang datang pada pukul1:15 pagi waktu setempat untuk “menyelesaikan masalah antara geng-geng yang terkenal di Moselle”.

Seorang wanita hamil termasuk di antara yang terluka, kata polisi, dan tiga orang yang terluka dilaporkan dalam kondisi kritis di rumah sakit Bel-Air di dekat.

Sekitar 100 orang sedang merayakan di Eden Palace ketika para penembak tiba di acara itu dengan mobil 4×4, menurut media Prancis, di daerah Lorraine dekat perbatasan Jerman dan Luksemburg.

“Pukul setengah 1 pagi, sekelompok orang keluar untuk merokok di depan ruangan itu, dan kemudian tiga pria bersenjata berat membuka tembakan ke arah mereka,” kata sumber polisi yang dikutip oleh AFP.

Para pria dilaporkan menggunakan senjata otomatis dan senapan.

Dalam sebuah pernyataan, jaksa Nancy Francois Capin-Dulhoste mengatakan para pria telah menembak “beberapa puluh kali”, menambahkan empat orang telah terkena peluru. Para korban dikatakan berusia antara 25 dan 50 tahun.

Ketika layanan darurat tiba, para penyerang sudah melarikan diri.

Koran lokal Le Républicain Lorrain melaporkan bahwa polisi sedang menyelidiki apakah mobil itu berasal dari Jerman atau Luksemburg – sekitar 15km (9,3 mil) jauhnya.

Daerah perbatasan Lorraine seringkali menjadi tempat insiden kekerasan yang terkait dengan perdagangan narkoba.

Menurut Le Parisien, orang yang meninggal dan yang terluka dikenal oleh otoritas karena kasus terkait narkoba.

Pada Mei 2023, di kotapatisan Villerupt, penembakan antara geng saingan menyebabkan lima orang terluka.