Chancellor Jerman Olaf Scholz memperkirakan negosiasi atas saham perusahaan negara Rusia Rosneft di kilang minyak PCK Brandenburg akan diselesaikan menjelang akhir tahun, beliau mengatakan kepada publik dalam acara lokal di Prenzlau dekat Berlin pada hari Sabtu. Kilang tersebut memasok Jerman timur laut dengan bensin, solar, minyak pemanas, dan produk lainnya dan hingga tahun 2022, hanya memproses minyak dari Rusia. Namun, setelah Kremlin memulai perang melawan Ukraina, Jerman bergegas mencari sumber energi lain dan mengurangi ketergantungannya pada pasokan Rusia. Jerman menghentikan impor minyak Rusia dan mengambil alih kilang tersebut, yang mayoritas dimiliki oleh anak perusahaan perusahaan minyak negara Rusia Rosneft, meninggalkan masa depan kilang tersebut tidak pasti. Dua anak perusahaan Jerman dari Rosneft memiliki sekitar 54% dari kilang tersebut, fasilitas industri utama di negara bagian Brandenburg. Mereka saat ini berada di bawah pengelolaan kepercayaan namun akan dijual, meskipun pertanyaan tentang apa yang akan terjadi pada saham Rusia telah berlangsung selama bertahum. Negosiasi masih berlangsung, itulah mengapa pemerintah telah berulang kali memperpanjang pengelolaan kepercayaan, ucap Scholz. “Kami berharap dan menganggap bahwa semua akan jelas menjelang akhir tahun sehingga waktu berikutnya dapat digunakan untuk menyelesaikan semuanya.” Sementara itu, fasilitas terus beroperasi dengan kapasitas lebih rendah daripada sebelumnya. Mereka mulai memproses dari sumber lain pada tahun 2023, dan sebagian menggunakan minyak mentah dari Kazakhstan. Scholz akan mengunjungi Asia Tengah dalam beberapa hari mendatang, dengan rencana kunjungan di Kazakhstan, di mana beliau akan melakukan pembicaraan tentang ekonomi, energi, iklim, dan lingkungan. Berbicara kepada pertemuan di Brandenburg, Scholz merujuk kepada perjalanan mendatangnya, berjanji untuk menangani masalah kilang dengan minyak Asia Tengah. “Saya memiliki banyak hal yang harus dibicarakan namun masalah ini juga berperan,” ucapnya.