Sebanyak 20% dari responden menyatakan bahwa jika partai konservatif Uni Demokrat Kristen (CDU) memenangkan kanselir tahun depan, kandidatnya Friedrich Merz seharusnya membentuk pemerintahan koalisi dengan partai kanan jauh Alternatif untuk Jerman (AfD).
Merz telah menolak membentuk pemerintahan dengan partai kanan jauh tersebut, cabang-cabang dari mana badan intelijen dalam negeri Jerman mengklasifikasikan sebagai ekstremis atau diduga ekstremis.
Survei dilakukan oleh lembaga riset opini INSA untuk koran Bild, dan dipublikasikan pada hari Sabtu.
Sebanyak 34% responden menyatakan bahwa jika CDU memenangkan, seharusnya bekerjasama dengan partai Kanselir saat ini Olaf Scholz, yaitu Partai Sosial Demokrat sentris-kiri (SPD) untuk membentuk pemerintahan.
Dalam survei tersebut, Merz dan Scholz keduanya menerima dukungan sebesar 30%, dengan 35% mendukung keduanya.
Kanselir Jerman tidak dipilih langsung oleh pemilih, tetapi oleh parlemen Jerman atau Bundestag. Biasanya partai yang menerima suara lebih banyak berupaya membentuk pemerintahan dengan mengajak partai lain untuk menjadi bagian dari koalisi.
Baik Merz maupun Scholz tampil lebih baik dari survei terakhir sebelumnya, dengan kenaikan lima poin untuk Merz dan partai saudara CDU, Uni Sosial Kristen Bayern (CSU) dan kenaikan sembilan poin untuk Scholz, yang dianggap tidak populer secara luas.