Seorang anggota parlemen Inggris mengatakan dia akan mengundurkan diri setelah ancaman kematian dan serangan pembakaran

Seorang anggota parlemen Partai Konservatif di Britania Raya mengatakan akan mundur saat pemilihan umum diadakan tahun ini karena ancaman dan ancaman kematian yang dikaitkan dengan dukungannya terhadap Israel.

Mike Freer mengatakan serangan pembakaran yang terjadi di kantornya pada bulan Desember adalah “titik puncak”.

Ia mengatakan kepada BBC bahwa saat orang terlibat dalam politik, “kita harus siap menerima itu, kita harus menanggungnya. … Tetapi ini tidak adil bagi keluarga kita.”

Freer mewakili daerah pemilihan London Finchley and Golders Green, yang memiliki populasi Yahudi yang besar.

Freer mengatakan ia telah menerima ancaman kematian dari kelompok bernama Muslims Against Crusades dan mulai mengenakan rompi anti tikaman setelah mengetahui kantornya diawasi oleh Ali Harbi Ali, pendukung Islamic State yang menusuk anggota parlemen Partai Konservatif David Amess hingga tewas pada tahun 2021.

Amess adalah anggota parlemen Inggris kedua yang dibunuh dalam satu dekade terakhir. Legislator Partai Buruh Jo Cox tewas pada tahun 2016 oleh penyerang dari kelompok ekstrem kanan.

Juru bicara Perdana Menteri Rishi Sunak, Max Blain, mengatakan ancaman dan cemoohan yang ditujukan kepada Freer adalah “serangan terhadap demokrasi Inggris”.

Ketua Dewan Rakyat Lindsay Hoyle mendesak anggota parlemen untuk memberi contoh dan “meredam panas” dari perdebatan mereka yang seringkali memanas.

“Orang memantulkan bagaimana kita memperlakukan satu sama lain, dan itulah mengapa saya ingin kita memiliki politik yang lebih baik di dalam Dewan,” kata Hoyle kepada Sky News.

Seorang pria dan seorang wanita muncul di pengadilan pada hari Kamis atas serangan pembakaran terhadap kantor Freer. Mereka dijadwalkan untuk menjalani sidang tahun ini. Polisi mengatakan mereka tidak menganggap itu sebagai kejahatan berbasis kebencian.