ROMA (AP) — Seorang turis Amerika berusia 55 tahun meninggal setelah jatuh sakit selama melakukan ekskursi di sisi selatan Gunung Etna, di Sisilia, layanan penyelamatan pegunungan Italia mengatakan Jumat.
Penyelamat mengatakan penyebab sakitnya masih belum diketahui, namun memperingatkan akan risiko suhu tinggi yang dikombinasikan dengan kelembaban yang dapat berbahaya bagi turis yang biasanya tidak memiliki persiapan khusus untuk ekskursi tersebut.
Setelah mendapat laporan pada Kamis sore, tim penyelamatan pegunungan dan ambulans udara mencapai pria tersebut di daerah terpencil.
Upaya untuk menghidupkannya kembali tidak berhasil dan dia dinyatakan meninggal di tempat kejadian sebelum jasadnya dibawa ke area pelayanan terdekat untuk diangkut ke rumah sakit, kata penyelamat.
“Turis yang berpartisipasi dalam ekskursi ini sebaiknya tidak meremehkan risiko terkait suhu tinggi, kelembaban yang kuat, dan lonjakan ketinggian yang tiba-tiba,” kata Alfio Ferrara, juru bicara layanan penyelamatan pegunungan.
“Seringkali mereka setuju untuk mengikuti ekskursi yang mencapai ketinggian 2.000-2.300 meter, setelah menghabiskan hari di pantai,” tambahnya.
Pada Kamis, suhu di Gunung Etna diperkirakan antara 25 hingga 28 derajat Celsius, kata Ferrara. Otoritas Italia telah menetapkan peringatan cuaca merah di tujuh kota pada Kamis, kebanyakan di bagian tengah negara.
Kondisi panas tersebut diperparah oleh kelembaban dan dapat memengaruhi orang sehat maupun yang memiliki kondisi kesehatan, mereka memperingatkan.
Etna, gunung berapi aktif tertinggi di Eropa, telah mengalami peningkatan aktivitas yang signifikan selama seminggu terakhir.