PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) — Serangan missile dan drone yang intens dari Rusia di Ukraina dalam beberapa minggu terakhir ini secara signifikan meningkatkan jumlah korban sipil pada bulan Desember dengan lebih dari 100 orang tewas dan hampir 500 lainnya terluka, demikian laporan baru yang dirilis oleh PBB pada hari Selasa.
Misi Pemantauan Hak Asasi Manusia oleh PBB di Ukraina mengatakan bahwa terjadi peningkatan 26,5% dalam jumlah korban sipil bulan lalu – dari 468 pada bulan November menjadi 592 pada bulan Desember. Dikatakan juga bahwa peningkatan tersebut kemungkinan lebih tinggi mengingat masih adanya laporan yang perlu diverifikasi.
Danielle Bell, kepala misi pemantauan PBB, mengatakan: “Jumlah korban sipil telah secara bertahap menurun pada tahun 2023 namun gelombang serangan pada akhir Desember dan awal Januari mengganggu tren penurunan tersebut secara kasar.”
Misi PBB mengatakan bahwa mereka sedang memverifikasi laporan mengenai serangan missile dan drone Rusia yang intens baru-baru ini yang mulai menyerang daerah-darea berpenduduk di Ukraina pada tanggal 29 Desember dan berlanjut hingga awal Januari dan mengakibatkan 86 warga sipil tewas dan 416 lainnya terluka.
“Serangan-serangan ini menimbulkan kematian dan kehancuran bagi warga sipil Ukraina yang telah menderita kerugian mendalam akibat invasi penuh skala dari Rusia selama hampir dua tahun ini,” kata Bell.
Misi pemantauan PBB mengatakan bahwa jumlah korban tertinggi terjadi selama serangan pada tanggal 29 Desember dan tanggal 2 Januari ketika suhu udara turun secara tajam. Pada tanggal 4 Januari, missile Rusia menghantam kota kecil Pokrovsk dan desa terdekat Rivne yang dekat dengan garis depan, menimbun dua keluarga – enam orang dewasa dan lima anak-anak – di dalam puing-puing rumah mereka. Dikatakan bahwa beberapa jasad masih belum ditemukan.
Dalam serangan lain pada tanggal 6 Januari, gelombang ledakan dari serangan missile Rusia di Novomoskovsk melukai 31 warga sipil termasuk delapan penumpang di minibus yang hancur selama jam sibuk pagi, ungkap PBB.
Jumlah resmi warga sipil yang tewas sejak Rusia menginvasi Ukraina pada tanggal 24 Februari 2022 sudah lebih dari 10.200, termasuk 575 anak-anak, dan jumlah yang terluka sudah lebih dari 19.300, demikian kata Direktur Operasi Kantor Kemanusiaan PBB, Edem Wosornu, kepada Dewan Keamanan PBB pada hari Rabu pekan lalu.
Baik Moskow maupun Kyiv tidak memberikan data secara tepat waktu mengenai kerugian militer, dan masing-masing berusaha membesarkan jumlah korban di pihak lawan karena perang hampir dua tahun ini terus berlanjut tanpa tanda-tanda pembicaraan perdamaian untuk mengakhiri konflik tersebut.