Pasukan Israel pada hari Jumat melakukan serangan terhadap perkemahan tenda yang menampung warga Palestina yang terusir di Gaza, menyebabkan setidaknya 25 orang tewas dan 50 lainnya terluka, menurut pekerja darurat dan kesehatan di Gaza.
Serangan itu terjadi di dekat kota selatan Gaza, Rafah, berdekatan dengan rumah sakit lapangan Palang Merah, yang menerima setidaknya 22 orang yang tewas dan 45 lainnya yang terluka, kata Komite Internasional Palang Merah (ICRC) pada hari Jumat.
Korban tambahan juga dilaporkan, kata organisasi kemanusiaan itu.
“Proyektil kaliber besar” merusak kantor ICRC, yang berdekatan dengan tenda yang menampung ratusan warga sipil yang terusir, termasuk pekerja rumah sakit, kata ICRC.
Keluarga korban yang menyaksikan serangan Jumat menyebutkan kepada Associated Press bahwa pasukan Israel menembakkan tembakan kedua yang menewaskan orang saat keluar dari tenda mereka.
AP melaporkan total setidaknya 25 kematian dan 50 luka, mengutip Kementerian Kesehatan Gaza.
Menurut juru bicara penyelamat pertama di Rafah, serangan itu terjadi di dua lokasi di daerah pantai dekat rumah sakit Palang Merah, AP melaporkan.
Lokasi tersebut ternyata berada di luar zona aman yang ditetapkan Israel di pantai Mediterania, yang disebut Muwasi, tambah kantor berita tersebut. Serangan tersebut sedang ditinjau oleh militer Israel, yang juga mencatat “tidak ada indikasi bahwa serangan dilakukan oleh IDF [Pasukan Pertahanan Israel], di dalam area.”
Serangan ini menandai kekerasan terbaru di Gaza, di mana lebih dari 37.000 warga Palestina tewas dan lebih dari 85.000 lainnya terluka sejak awal Oktober, menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan.
Diperkirakan 1,7 juta orang telah terusir di Gaza, yang secara terpisah mengalami “kelaparan total” di bagian utara wilayah itu, menurut PBB.
Perang Israel-Hamas, yang telah berlangsung lebih dari delapan bulan, dimulai ketika kelompok militan Palestina melakukan serangan mendadak terhadap selatan Israel yang menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas dan 250 lainnya ditawan.
Israel telah berjanji untuk memperkuat operasinya di Rafah, yang disebutnya sebagai benteng dari bagian terakhir militer konvensi Hamas.
Hak cipta 2024 Nexstar Media, Inc. Seluruh hak dilindungi. Materi ini tidak boleh diterbitkan, disiarkan, ditulis ulang, atau disebarkan kembali.
Untuk berita, cuaca, olahraga, dan video streaming terbaru, kunjungi The Hill.