Israel telah melakukan serangkaian serangan di bagian selatan Beirut, dan pertempuran telah berkecamuk di selatan Lebanon setelah Hezbollah mengaku telah melakukan 50 serangan terhadap target Israel dalam satu hari.
Pasukan militer Israel mengatakan bahwa Hezbollah menembakkan 250 proyektil ke Israel pada hari Minggu, sebagai bagian dari gelombang serangan yang dilaporkan dari kelompok bersenjata itu telah menargetkan area-area termasuk pangkalan angkatan laut Ashdod di selatan Israel dan situs militer di dekat Tel Aviv.
Pasukan militer Israel memperingatkan dalam sebuah pernyataan pada X bahwa mereka akan menargetkan “fasilitas dan kepentingan” Hezbollah di pinggiran selatan ibu kota Lebanon.
Militer kemudian mengatakan bahwa angkatan udara pada hari Senin “melakukan serangan berbasis intelijen pada beberapa pusat komando Hezbollah” di area tersebut.
Kantor Berita Resmi Lebanon (NNA) melaporkan “tiga kali serangan di sekitar Haret Hreik” di pinggiran selatan Beirut, sebuah area di mana Hezbollah memiliki kehadiran yang signifikan, dan gambar AFPTV menunjukkan asap tebal membubung dari area tersebut.
Serangan-serangan tersebut mengikuti serangan besar-besaran di area tersebut malam sebelumnya.
Kementerian Pendidikan dan Pendidikan Tinggi Lebanon menangguhkan kelas pada hari Senin untuk sekolah, lembaga teknis, dan institusi pendidikan tinggi swasta di Beirut dan sejumlah area sekitarnya, dengan alasan “kondisi berbahaya saat ini”.
Eskalasi tersebut terjadi ketika Amerika Serikat dan Uni Eropa mendorong untuk gencatan senjata dalam sebuah perang yang dikatakan Lebanon telah menewaskan setidaknya 3.754 orang sejak Oktober 2023, sebagian besar dari mereka dalam dua bulan terakhir.