Rusia mengincar Ukraina dengan serangkaian serangan peluru kendali pada hari Senin, menewaskan setidaknya 28 orang dalam serangan yang menghantam kompleks apartemen dan rumah sakit anak-anak.
Lebih dari 100 orang juga terluka dalam serangan tersebut, menurut kiriman Telegram dari Ihor Klymenko, Kepala Kementerian Dalam Negeri Ukraina.
Klymenko mengatakan Rusia mengincar 50 objek sipil. Serangan tersebut menewaskan 11 orang di wilayah Dnipropetrovsk dan 17 di ibu kota Kyiv.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam sebuah kiriman di platform sosial X bahwa Rumah Sakit Anak Okhmatdyt, yang katanya telah menyelamatkan ribuan anak, terkena serangan dalam serangan tersebut.
“Kini rumah sakit telah rusak akibat serangan Rusia, ada orang di bawah reruntuhan, dan jumlah korban tepatnya masih belum diketahui,” tulis Zelensky. “Rusia tidak dapat mengklaim ketidaktahuan di mana peluru kendalinya terbang dan harus bertanggung jawab sepenuhnya atas semua kejahatannya.”
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan Rusia meluncurkan sekitar 38 peluru kendali ke negara tersebut, dan sekitar 30 di antaranya berhasil ditembak jatuh oleh pertahanan Ukraina.
“Serangan teroris lain terhadap kota-kota yang damai. Ukraina berduka,” tulis militer Ukraina di Facebook.
Kampanye Rusia untuk menargetkan infrastruktur Ukraina menyebabkan Pengadilan Pidana Internasional (ICC) bulan lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk mantan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan Valery Gerasimov, jenderal teratas negara itu yang juga mengawasi perang di Ukraina.
ICC menuduh mereka bertanggung jawab atas serangan Rusia terhadap objek-objek sipil dan penargetan infrastruktur energi Ukraina.
Hak cipta 2024 Nexstar Media, Inc. Semua hak dilindungi. Materi ini tidak boleh diterbitkan, disiarkan ulang, atau didistribusikan ulang.
Untuk berita terbaru, cuaca, olahraga, dan video streaming, kunjungi The Hill.