Presiden Ruto mengatakan bahwa mereka yang bertanggung jawab akan ‘dimintai pertanggungjawaban’ atas kebakaran yang juga melukai serius 13 siswa.
Sedikitnya 17 siswa tewas sementara 13 lainnya mengalami luka bakar serius setelah kebakaran terjadi di asrama sekolah berasrama di Kenya Tengah, kata polisi.
Toll kematian bisa meningkat, polisi memperingatkan pada hari Jumat, menyusul bencana di Sekolah Dasar Hillside Endarasha di kabupaten Nyeri, karena para korban yang selamat sedang dirawat di rumah sakit.
Identitas dan usia para korban tidak segera tersedia, tetapi kebanyakan dari mereka dijelaskan sebagai anak-anak.
Sekolah dasar tersebut melayani sekitar 800 siswa, berusia antara lima hingga 12 tahun.
Penyebab kebakaran pada Kamis malam sedang diselidiki, kata juru bicara polisi Resila Onyango, menambahkan bahwa “tindakan yang diperlukan” akan diambil.
“Jenazah yang ditemukan di lokasi kebakaran terbakar hingga tak dikenali,” kata Onyango kepada kantor berita AFP.
Dalam siaran radio Hot 96 FM Kenya, Onyango mengatakan tim pemerintah berada di lapangan untuk menilai sejauh mana kerusakan.
Presiden William Ruto menyebut berita tersebut “menghancurkan” dan mengatakan tindakan akan diambil melawan mereka yang bertanggung jawab.
“Saya memerintahkan otoritas terkait untuk menyelidiki insiden mengerikan ini dengan cermat. Mereka yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban,” tulisnya di platform media sosial X.
Wakil presiden Ruto, Rigathi Gachagua, mendorong administrator sekolah untuk memastikan pedoman keselamatan yang direkomendasikan oleh Kementerian Pendidikan untuk sekolah berasrama diikuti.
Palang Merah Kenya, yang menjelaskan kebakaran sebagai “peristiwa tragis”, mengatakan setidaknya 11 anak yang terluka telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Nyeri.
Dalam sebuah pernyataan di X, dikatakan bahwa lokasi kejadian telah dipagari oleh polisi.
“Palang Merah Kenya menyediakan layanan dukungan psikososial kepada para siswa, guru, dan keluarga yang terkena dampak dan telah mendirikan sebuah meja penelusuran di sekolah tersebut.”
Sekolah ini terletak sekitar 170km (106 mil) di sebelah utara ibu kota, Nairobi.
Kejadian kebakaran di sekolah berasrama Kenya sering terjadi, di mana banyak siswa tinggal karena orang tua percaya bahwa hal ini memberi mereka lebih banyak waktu untuk belajar dan menghindari komuter jauh.
Pada tahun 2016, sembilan siswa tewas dalam kebakaran di sebuah sekolah menengah perempuan di wilayah Kibera, Nairobi.
Satu tahun kemudian, 10 siswa sekolah menengah tewas dalam kebakaran sekolah di Nairobi.
Pada tahun 2001, 58 siswa tewas dalam kebakaran asrama di Sekolah Menengah Kyanguli di luar Nairobi.