Siapakah Hassan Nasrallah, pemimpin Hezbollah yang tewas oleh Israel?

Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah telah tewas.

Hezbollah sejak itu telah mengkonfirmasi berita tersebut.

Nasrallah telah memimpin kelompok yang didukung Iran sejak tahun 1992.

Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa kepala Hezbollah Hassan Nasrallah telah tewas dalam serangan gebrakan terhadap markas besar kelompok itu di Beirut.

Hezbollah sejak itu telah mengonfirmasi berita kematian itu dalam sebuah pernyataan, di mana mereka memperingatkan bahwa mereka “akan melanjutkan jihad mereka dalam menghadapi musuh, mendukung Gaza dan Palestina, dan membela Lebanon.”

Ini menandai berakhirnya pemerintahan Nasrallah selama 32 tahun di kepemimpinan Hezbollah dan akan menjadi pukulan besar bagi kelompok itu.

Lahir pada tahun 1960 di timur Beirut, Nasrallah kemudian menjadi komandan gerilyawan yang ulung sebelum mendirikan dirinya sebagai tokoh politik populer di Lebanon yang dianggap “karismatik dan sangat cerdas,” menurut Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR).

Ia mengambil alih Hezbollah pada tahun 1992 setelah Israel membunuh pemimpin sebelumnya dan pendiri bersama kelompok ini, Abbas al-Musawi.

Nasrallah mendapat popularitas luas karena mengawasi penarikan diri Israel dari Lebanon pada tahun 2000 dan “kemenangan ilahi” dalam Perang Lebanon 2006. Dia mendapat dukungan yang lebih besar setelah berhasil mengamankan kesepakatan untuk melepaskan lebih dari 400 tawanan Palestina, Lebanon, dan Arab pada tahun 2004.

Dibawah kepemimpinannya, Hezbollah juga sangat memperluas kemampuan militer mereka — terutama setelah perang 2006 — memperoleh persediaan besar roket dan peluru.

Kelompok ini, yang telah didanai oleh Iran selama beberapa dekade, telah menjadi salah satu aktor non-negara yang paling banyak bersenjata di dunia.

Tetapi masa jabatan Nasrallah juga melihat momen kontroversi di Lebanon. Dia mengirim ribuan pejuang dari kelompok Syiahnya Hezbollah untuk ikut campur dalam perang saudara Suriah setelah pecah pada tahun 2011, mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad melawan kelompok pemberontak mayoritas Muslim Sunni — dan meskipun Assad diasingkan dari dunia Arab.

Dukungan kelompok dari Muslim Sunni menurun karena keterlibatannya dalam pertempuran, menurut CFR.

Namun belakangan ini, Nasrallah telah berperan penting dalam operasi militer Hezbollah melawan Israel setelah perang terakhir di Gaza, yang telah membantu membangun kembali popularitas kelompok di negara-negara Arab.

Nasrallah telah dikebumikan oleh putra sulungnya, Hadi, yang tewas saat bertempur melawan tentara Israel pada tahun 1997.

Baca artikel aslinya di Business Insider

Tinggalkan komentar